SEMARANG, KOMPAS.TV - R.M.H Mohammad Saleh Notodiningrat yang mendapat gelar Kiai Adipati Surohadimenggolo V atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Terboyo meninggalkan jejak sebuah masjid di Jalan Kiai Terboyo, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Pangeran Terboyo yang merupakan Bupati Semarang ke-23 pada tahun 1807-1821, membangun Masjid Terboyo sebelum mengundurkan diri dari jabatannya untuk fokus menyebarkan agama Islam di wilayah pantai utara.
Pangeran Terboyo adalah salah satu putra dari Keraton Surakarta. Beliau adalah anak dari Kiai Adipati Surohadimenggolo V dan merupakan cucu dari Kiai Bustam yang memiliki andil gagasan pemisahan Kerajaan Mataram menjadi dua, yakni Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta melalui perjanjian Giyanti.
Oleh karena itu Masjid Terboyo memiliki corak khas Keraton Surakarta, seperti pada bagian cungkup kubahnya. Pada bagian cungkup kubah terdapat sebuah tangga. Dulunya tangga ini digunakan untuk akses keluar masuk muadzin yang akan mengumandangkan adzan. Sementara tiang kayu yang menopang cungkup ini merupakan tiang kayu asli setinggi enam meter dari bangunan Masjid Terboyo yang kemudian dilapisi semen.
Sedangkan ornamen yang digunakan pada tembok bangunan yang berbentuk oval dan segitiga juga masih terjaga keasliannya. Masjid Terboyo ini telah mengalami pemugaran dan peninggian bangunan, karena seringnya terendam banjir dan rob.
"Ini letaknya di pesisir utara sehingga setiap berapa tahun pasti harus naik. Terakhir tahun 2009 dinaikkan sampai 2,90 meter. Bangunan yang masih asli banyak sekali, terutama bangunan utama yang didalam ini, pilar-pilarnya masih asli semua. Kita naikkan tinggi juga dari lantai sembilan meter dan di dalam ini kayu-kayunya masih utuh masih asli. Mungkin kalau yang di serambi depan itu ada kayu hanya saja tidak terlihat karena kita lapisi, jadi sebenarnya yang asli itu ada kayu-kayunya di dalam pilar-pilarnya," ujar Syukri Ghozaly, takmir Masjid Besar Terboyo.
Selain meninggalkan masjid, Pangeran Terboyo juga meninggalkan sumur tua yang diyakini masyarakat memiliki khasiat bisa menyembuhkan penyakit. Meskipun letaknya dekat dengan laut, namun sebelumnya air sumur di masjid ini rasanya tawar. Namun karena seringnya banjir dan rob, rasa air sumur ini kini berubah asin.
Pada bagian belakang Masjid Terboyo, terdapat makam dari Pangeran Terboyo bersama istri serta keluarga dan pengawalnya. Komplek makam ini sering dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia.
#masjidterboyo #pangeranterboyo #kotasemarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.