SEMARANG, KOMPAS.TV - Warga Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang Jawa Tengah, menolak rencana pembangunan rumah duka dan krematorium yang dibangun di sekitar permukiman. Warga pun mengadu ke pihak kelurahan, dan berharap adanya sosialiasi terkait dampak pembangunan rumah duka dan krematorium yang berdekatan dengan permukiman warga.
Sebanyak 14 ketua RT dari RW 14 Kelurahan Tandang, mendatangi Kantor Kelurahan Tandang untuk menyampaikan pengaduan dan penolakan terkait rencana pembangunan rumah duka dan krematorium. Gejolak antara warga dengan pihak yang akan melakukan pembangunan rumah duka dan krematorium sudah terjadi sejak tahun 2020. Namun, hingga kini belum ada upaya penyelesaian dari pihak terkait.
"Dengan kata sepakat untuk warga RW 14 prinsipnya pada menolak, jadi tidak ada kata negosiasi. Pada intinya, karena di wilayah saya menjadi RT yang terdekat dan berdampak langsung, karena berdampingan dengan lokasi," ujar Rohani, Ketua RT 11 Kelurahan Tandang.
Di atas lahan seluas 4.000 meter persegi, rencananya akan berdiri bangunan untuk menyemayamkan jenazah dan kremasi. Warga melakukan penolakan pembangunan rumah duka dan krematorium, tidak hanya karena belum adanya sosialisasi terkait dampak pembangunan, namun persoalan semakin keruh ketika ada oknum yang memberi uang kepada sejumlah warga dan meminta tanda tangan persetujuan pembangunan. Warga menduga, upaya tersebut dilakukan untuk mendapatkan persetujuan dari warga demi kelancaran proses pembangunan.
"Jadi saat ini kondisi warga sedang resah, karena ada beberpa oknum yang berkeliaran, memberikan uang kepada warga yang tidak paham permasalahannya. Jadi saya mohon, kalau memang itu tadi permohonan untuk pembangunan, silahkan sosialisasi ke warga, tidak dengan cara seperti itu. Kita dudukan bersama di balai kelurahan, dengan mengundang RT/RW dan warga untuk disosialisasi, sehingga nanti warga bisa memahami," ucap Ony Gunarti, Lurah Tandang.
Untuk menghindari gejolak antara warga yang menyetujui pembangunan dengan warga yang menolak, Ketua RT 3/RW 14 Kelurahan Tandang mengundurkan diri karena merasa dibenturkan dengan warga. Bahkan, dimungkinkan akan banyak ketua RT di RW 14 yang berada di pusaran polemik tersebut yang siap untuk mengundurkan diri sebagai ketua RT.
#tolakpembangunan #tandang #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.