MAGELANG, KOMPAS.TV - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, sejak Kamis (10/3/33) pagi tertutup kabut, sehingga menyulitkan petugas untuk memantau secara visual.
Guyuran hujan abu vulkanik bervariasi yang paling tebal yakni sekitar 5 milimeter. Hujan abu vulkanik berlangsung beberapa saat. Untuk Kamis pagi, hujan abu vulkanik sudah tidak terjadi.
Petugas Pos Pengamat Gunung Api, Yulianto menghimbau kepada masyarakat yang ada di lereng Gunung Merapi untuk tidak panik dan meningkatkan kewaspadaan, serta selalu berkoordinasi dengan petugas terkait. Selain itu warga juga dihimbau untuk tetap memakai masker, agar pernafasan tidak terganggu dampak dari abu vulkanik.
"Untuk warga masyarakat tingkatkan kewaspadaan untuk daerah yang terdampak hujan abu, pergunakanlah masker untuk menghindari abu vulkanik yang masuk ke pernapasan" kata Yulianto, petugas Pos Babadan.
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Rabu (9/3/22) malam dan Kamis (10/3/22) dini hari tersebut, mengakibatkan sejumlah desa di dua kecamatan yang ada di Magelang terdampak hujan abu vulkanik yakni di Kecamatan Dukun dan Kecamatan Sawangan. #hujanabuvulkanik #gunungmerapi #erupsi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.