JAKARTA, KOMPAS.TV – Seorang warga yang hilang saat terjadi banjir bandang di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan hal itu, Rabu (9/3/2022).
“Seorang warga yang sebelumnya dinyatakan hilang atas kejadian banjir bandang di Kabupaten Malang, telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari ini Rabu (9/3),” jelasnya melalui keterangan tertulis.
Muhari menambahkan, jasad korban ditemukan oleh tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Basarnas, TNI, Polri dibantu masyarakat dan relawan.
“Menemukan jenazah korban di bantaran sungai dekat areal persawahan pada pukul 08.00 WIB,” imbuhnya.
Sejak pagi tadi, lanjut Muhari, jalan penghubung dan tol Surabaya-Malang KM 77-79 yang sebelumnya tertutup material sudah dapat dilewati kendaraan.
Baca Juga: Lolos UJi Ketahanan Banjir, 30 Unit Bus Listrik TransJakarta Siap Beroperasi
Sementara itu, aliran listrik masih dalam proses perbaikan dan pembersihan material akibat banjir luapan yang menutupi aliran sungai sedang dilakukan dengan mengerahkan alat berat ekskavator.
Banjir bandang tersebut terjadi pada Selasa (8/3/2022). Banjir dipicu hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur wilayah Kabupaten Malang pada pukul 15.30 WIB.
Kerugian materiel yang ditimbulkan atas peristiwa itu masih dalam proses pendataan lebih lanjut.
Selain banjir bandang, BPBD Kabupaten Malang juga melaporkan kejadian tanah longsor di Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang, atau tepatnya di jalur tol Surabaya-Malang kilometer (KM) 77-79.
“Material tanah bercampur lumpur menimbun ruas jalur tol tersebut, sehingga hal itu menghambat laju kendaraan,” ujar Muhari.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca yang menyatakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Malang hingga Kamis (10/3).
Menyikapi hal tersebut, BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Baca Juga: Dua Rumah Warga Hanyut Terseret Banjir
Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat, disarankan perlu dilakukan secara berkala.
“Untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan terus-menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam,” urainya.
Bagi pengguna jalan, baik jalan nasional maupun tol diharapkan memperhatikan rambu-rambu bahaya tanah longsor maupun informasi lain terkait perkembangan lalu lintas dan cuaca dari pihak-pihak terkait.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.