Kompas TV regional update corona

Omicron Varian BA.2 Ditemukan di Yogyakarta, Sri Sultan Hadapi Dilema jika Perketat Mobilitas Lagi

Kompas.tv - 7 Maret 2022, 18:22 WIB
omicron-varian-ba-2-ditemukan-di-yogyakarta-sri-sultan-hadapi-dilema-jika-perketat-mobilitas-lagi
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat ditemui wartawan di kompleks kepatihan, Yogyakarta. (Sumber: Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan susah untuk mengetatkan kembali mobilitas warga seiring meningkatnya kasus infeksi Covid-19, Senin (7/3/2022).

Ia berpendapat kondisi saat ini berbeda jika dibandingkan dengan awal pandemi dan menyatakan masyarakat sudah merasa lelah.

"Semoga yang ini sudah menurun, menurun terus. Ya memang masyarakat tak bisa, tak bisa seperti dulu, sudah capek, tetapi kita kan tetap menjaga semoga makin turun (angka kasusnya)," tuturnya dikutip dari Kompas.com, Senin.

Terkait penemuan Covid-19 sub varian Omicron yakni BA.2 atau son of Omicron di DI Yogyakarta, Sultan merasa dilema untuk kembali mengetatkan mobilitas.

"Kita mempersulit di sini, weekend, pendatang datang kesini malah kita dikira mendiskriminasi," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan Covid-19 varian Omicron BA.2 ditemukan di DI Yogyakarta oleh Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM.

Baca Juga: Varian Omicron Menyebar Cepat di Indonesia, Kapan Pandemi akan Berakhir?

Dalam pernyataannya, FKKMK UGM menemukan 7 sampel son of Omicron setelah dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS). Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Genetik UGM Gunadi mengatakan, WGS dilakukan terhadap 47 sampel Covid-19 yang dikirim ke laboratorium FKKMK UGM.

"Varian BA.2 ditemukan berdasarkan pemeriksaan pada awal Februari, sampel yang diperiksa sebanyak 47 sampel," jelasnya Kamis (3/3/2022) silam.

Gunadi menjelaskan, dibanding dengan Omicron varian BA.1, varian BA.2 yang juga dijuluki sebagai Omicron siluman ini memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat.

"Sementara ini dikatakan transisi lebih cepat, tetapi kalau derajat beratnya masih perlu penelitian lebih lanjut," ungkapnya.

Baca Juga: Covid-19 Subvarian Omicron BA.2 Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes Sebut Lebih Menular!




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x