YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Di tengah stabilnya harga daging sapi di sejumlah pasar, Kabupaten Bantul justru menghadapi persoalan jumlah sapi jantan yang semakin sedikit. Hal ini tidak lepas dari Persatuan Pedagang Daging Sapi (PPDS) Segoroyoso, paguyuban yang mengatur harga sapi di seluruh pasar Bantul.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo, persatuan para pedagang di paguyuban itu bisa mengkondisikan ketika ada kenaikan harga sapi. Saat ini, harga daging sapi di sejumlah pasar di Bantul stabil di kisaran Rp 120.000 per kilogram.
Kendati demikian, Joko Waluyo tidak menampik Kabupaten Bantul justru fokus dalam pembibitan sapi. Alasannya, jumlah sapi jantan di Bantul terbilang minim jika dibandingkan dengan jumlah tukang jagal.
Baca Juga: Harga Hewan Sapi Naik 1 Sampai 2 Juta Per Ekor
"Kalau dlihat di pasar hewan Imogiri, saat pasaran sapi bisa 700 sampai 800 ekor tapi sapi jantan hanya 25 sampai 50 ekor yang siap potong,” ujarnya, Rabu (2/3/2022).
Padahal, tukang jagal di Bantul mencapai 34 orang yang setiap hari bekerja memotong sapi.
Untuk meningkatkan populasi sapi jantan, Pemkab Bantul sedang menerapkan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN). Program peningkatan populasi ternak yang telah dilakukan sejak 2017 ini dengan cara inseminasi buatan (IB) gratis untuk masyarakat.
Sementara, Kepala UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Segoroyoso, Rusdi Harminto memastikan saat ini belum ada kenaikan harga daging sapi di Kabupaten Bantul.
“Apalagi saat mendekati Idul Adha, para peternak akan menyimpan dan mempersiapkan sapi jantannya untuk dijual saat Idul Adha di mana harga sapi akan naik saat itu,” ucapnya.
Saat ini, RPH hanya melayani pemotongan sapi saat malam pukul 22.00 hingga dini hari, sesuai permintaan pedagang. Sebelum pandemi Covid-19, jumlah sapi yang dipotong mencapai 12 sampai 16 ekor per hari.
Baca Juga: Harga Melambung, Pedagang Daging Sapi di Pasar Palmerah Tak Ada yang Berjualan
“Sekarang menurun hanya empat sampai enam ekor per hari sapi yang dipotong, hanya sapi lokal, rata-rata sapi dari Bantul, Wonogiri, dan Pracimantoro,” tuturnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.