KAB. SUKABUMI, KOMPAS.TV - Salah satunya para pedagang tahu dan tempe yang berjualan di pasar modern Cibadak. Mereka mengeluh dengan penjualan mereka yang saat ini turun drastis. Selain karena harga kedelai yang ikut naik, ternyata para penjual saat ini sering mengalami kerugian.
Biasanya dalam satu hari mereka bisa memproduksi dan menjual tempe hingga 200 kilo gram, namun saat ini mereka hanya mampu memproduksi dan menjual tempe 50 kilo gram, itupun tidak setiap hari habis. Penurunan produksi tempe tersebut dikarenakan daya minat pembeli pada tahu dan tempe menurun, sehingga mereka menurunkan produksinya.
Penurunan produksi tempe dan minat pembeli ini, sudah terjadi sekitar beberapa minggu kebelakang. Semenjak minyak goreng langka dan harganya naik di pasaran. Sebagian pedagang tempe mengaku, jika daganganya tidak habis, ia bagikan kepada warga yang membutuhkan secara gratis. Selain itu, sebagian pedagang pun mengaku kini mereka sering meminjam uang untuk menambal kerugian yang mereka alami, agar tetap bisa berjualan di hari berikutnya.
Mereka berharap, supaya pemerintah bisa kembali menstabilkan harga barang pokok yang saat ini masih tidak stabil, terutama minyak goreng sehingga bahan pokok lain bisa ikut stabil.
Untuk lebih tahu berita terupdate seputarJawa Barat, bisa klik link di bawah .
IG:https://www.instagram.com/kompastvjabar/
Youtube:https://www.youtube.com/c/kompastvjaw...
Twitter:https://www.twitter.com/kompastv_jabar/
Facebook:https://www.Facebook.com/kompastvjabar/
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.