GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Di tengah lesunya sektor pariwisata akibat hantaman pandemi, warga di pulau wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, ribut-ribut di media sosial.
Biaya pemasangan pipa air bersih atau air tawar dan tarif air dari perusahaan penyuplai air tawar yang baru, ditengarai sebagai penyebabnya.
Ribut-ribut ini bermula dari unggahan Marta Saputra, seorang warga pemilik usaha hotel di Gili Trawangan. Ia mengunggah foto selembar surat bertuliskan Surat Permohonan Langganan berkop Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Amerta Dayan Gunung yang diterimanya beberapa hari lalu.
Surat itu juga disertai lampiran bertera tarif air dalam tiga kategori. Selain itu, Marta juga mengunggah selembar surat berisi biaya pemasangan pipa air.
"Ya, saya terima suratnya empat hari lalu," ujar Marta pada KOMPAS.TV, Selasa (8/2/2022).
Surat itu mencantumkan sejumlah harga bervariasi untuk pemasangan/penyambungan pipa air yang mencakup area Gili Trawangan dan Gili Meno. Biaya paling murah yakni untuk penyambungan pipa air berukuran setengah inci, tarifnya Rp5,3 juta.
Sementara untuk ukuran pipa tiga perempat inci, tarifnya Rp6 juta. Untuk pipa berdiameter 1 inci, ongkosnya Rp7,6 juta. Sementara untuk pipa 1 setengah dan 2 inci masing-masing dipatok seharga Rp10 juta dan Rp12,5 juta.
Baca Juga: Warga di Lahan Sengketa Gili Trawangan Inginkan Sertifikat Tanah, tapi Gubernur NTB Tak Bisa Janji
Sebagian besar warga menganggap, biaya pemasangan pipa yang dipatok paling murah seharga Rp5,3 juta itu mencekik leher di tengah situasi masyarakat yang menderita akibat pandemi.
Selama ini, Gili Trawangan memang bertumpu pada sektor pariwisata. Namun, dua tahun belakangan, banyak usaha warga yang gulung tikar terhantam pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pelaku Pariwisata Gili Trawangan: Dulu Saya Pikir Pandemi Bakal Selesai 2 Minggu, Ternyata … (2)
Selain biaya pemasangan pipa yang mahal, warga juga mengeluhkan tarif air yang pula dinilai tak bersahabat. Dalam surat itu tertera tarif air tawar per meter kubik (m3) dalam tiga kategori, yakni Sosial sebesar Rp34.000, Rumah Tangga Rp35.000 dan Niaga Rp37.000.
“Ya Allah… Zaman sekarang dari mana dapet uang segitu banyak?” tulis seorang warga.
“Musim rame aja blm tentu berani bayar segitu, apalagi sekarang… Oh nooo,” ujar warga lainnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.