TUBAN, KOMPAS.TV – Pertamina berkomitmen proaktif melibatkan tenaga lokal dalam proses pembangunan Kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), Kadek Ambara Jaya.
Menurut Kadek, hingga land clearing (pembersihan lahan) tahap ke-3 yang diselesaikan pada tahun 2021 lalu, Kilang GRR Tuban telah melibatkan lebih dari 300 pekerja dan 98% diantaranya warga lokal sekitar proyek.
Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap ke-1 hingga ke-3 telah melibatkan lebih dari 600 warga sekitar proyek.
Hal ini, kata dia, dilakukan sejalan dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan serta ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berlaku.
“PRPP dan Pertamina Project GRR berkomitmen merekrut pekerja yang memenuhi persyaratan dan memenuhi kompetensi yang diperlukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” kata Kadek dalam keterangan resmi, Jumat (28/1/2022).
Baca Juga: Lepas Lahan Pertanian, Warga Tuban Minta Pertamina Berikan Kepastian Pekerjaan sesuai Janji!
Untuk memastikan implementasi rekrutmen tenaga kerja dengan baik dan transparan, proses rekrutmen pada tahun 2022 didukung oleh PT Pertamina Training & Consulting (PTC), agar proses rekrutmen dilakukan transparan, independen, dan bebas dari intervensi.
PTC, menurutnya, memiliki reputasi dan keunggulan teknis dalam melaksanakan perekrutan tenaga kerja.
Selain itu, setiap tahapan proses rekrutmen diketahui oleh para pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah setempat.
Meski demikian untuk kebutuhan tenaga kerja yang memerlukan kompetensi tertentu, PRPP akan melakukan seleksi sehingga nantinya akan diperoleh putra daerah sebagai calon pekerja yang sehat jasmani dan rohani, disiplin, profesional, kompeten serta berdedikasi tinggi.
"Ini merupakan harapan besar kami bahwa para calon tenaga kerja yang kami rekrut dapat menjadi representasi warga Tuban yang membanggakan," jelas Kadek.
Untuk diketahui, Pertamina mulai menggarap proyek strategis nasional (PSN) pembangunan kilang GRR Tuban.
Upaya percepatan proyek ditunjukkan dari progres proyek yang telah mencapai 66,43% untuk tahapan FEED (Front End Engineering Design) di tahun 2022.
Nantinya Kilang GRR Tuban sebagai PSN, akan berdampak strategis dengan memberikan tambahan pasokan untuk kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan petrokimia berkualitas. Tujuannya untuk mengurangi impor.
Kilang GRR Tuban memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.
Baca Juga: Warga Kampung Miliarder Tuban Tagih Janji ke Pertamina, Ini 5 Tuntutan yang Harus Dipenuhi
Selain itu, Kilang Tuban juga akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4,25 juta ton per tahun.
Pembangunan Kilang GRR Tuban ini juga menciptakan multiplier effect lainnya, terutama di daerah sekitar lokasi di Tuban.
Di tahun 2022, PRPP fokus melanjutkan penyelesaian desain teknis (Front-End Engineering Design/FEED) di mana per tanggal 31 Desember 2021 penyelesaian kegiatan ini telah mencapai 66,43% atau lebih cepat dari target yang dicanangkan di awal tahun 2021 sebesar 59,44%.
“Mengingat Kilang GRR Tuban nantinya akan menjadi salah tonggak kemandirian energi yang nantinya menyokong distribusi energi di Indonesia, pihak perusahaan akan terus menjalin sinergi termasuk dengan tenaga kerja lokal guna melanjutkan proyek GRR Tuban secara On Time, On Budget, On Specification, On Return, On Regulation (OTOBOSOROR),” imbuh Kadek.
Sumber : Kontan.co.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.