JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebutan "Desa Miliarder" pernah disematkan kepada penduduk di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur.
Tahun lalu, media massa dihebohkan karena warga di desa tersebut memborong mobil baru. Sumber kekayaan dadakan itu berasal dari ganti untung pembelian lahan untuk proyek pembangunan kilang minyak Pertamina.
Proyek yang melibatkan Pertamina dan Rosneft, perusahaan asal Rusia, itu seolah membuat warga mabuk harta.
Ratusan mobil baru berdatangan ke desa tersebut. Hal tersebut terungkap dari video yang viral pada awal Februari 2021 yang diunggah warga setempat bernama Tain (38).
Terekam beberapa unit mobil yang jumlahnya mencapai ratusan diangkut dengan truk diantar ke warga desa yang membelinya.
Namun setahun kemudian, kondisinya berbalik drastis. Kini banyak warga yang tak lagi punya penghasilan, karena tanah tempat mereka bercocok tanam sudah dijual.
Baca Juga: Camat Wanti-Wanti Warga Desa Miliarder Tak Foya-Foya: Jangan Sampai Uang Habis Sia-Sia
Kondisi itu terungkap saat sejumlah warga berunjuk rasa di kantor Pertamina di Tuban. Salah seorang warga yang berusia 60 tahun, kini sudah tidak lagi memiliki penghasilan tetap, sebagaimana setiap masa panen.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ia pun terpaksa harus menjual sapi ternaknya. "Sudah tak jual tiga ekor untuk makan dan kini tersisa tiga," ujarnya di sela-sela aksi demo.
Bila penduduk Desa Sumurgeneng kaya karena jual tanah, sebuah desa di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dihuni penduduk kaya karena berprofesi sebagai penjual roti bakar. Lebih tepatnya "Roti Bakar Bandung" yang biasa dijajakan di pinggir jalan menggunakan gerobak.
Dilihat dari tayangan kanal Youtube Alman Mulyana yang diunggah November lalu, penduduk Desa Kawungsari, Desa Ciranca menjadi kampung kaya, dengan deretan rumah-rumah mewah, hamparan sawah yang luas dan kolam ikan.
Desa yang diapit perbukitan itu, terlihat jauh dari perkotaan. Hanya kebun, sawah dan pepohonan yang terlihat.
Namun dalam tayangan, terlihat rumah-rumah rata-rata dua lantai dengan ukuran luas, seperti di perumahan mewah di kota-kota. Dari wawancara terhadap penduduk, rata-rata warga di sana berprofesi sebagai penjual roti bakar di berbagai pulau dari Sumatera hingga Papua.
Salah seorang penduduk menceritakan, rumahnya sedang dibangun dan sudah menghabiskan dana hingga Rp1 miliar.
"Bukan kaleng-kaleng, jualan roti bisa bangun rumah-rumah. Benar-benar kampung miliarder," kata Alman dalam tayangan itu.
Di desa itu itu juga cukup banyak rumah yang sedang dibangun atau direnovasi. Salah seorang penduduk yang diwawancara menyebutkan rumahnya "paling jelek" , padahal megah dua lantai. Menurutnya, masih banyak penduduk yang punya rumah lebih mewah lagi.
Baca Juga: Cerita Desa Miliarder di Kuningan, Puluhan Warga Borong Motor Setiap Harinya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.