BALIKPAPAN, KOMPAS.TV – Sejumlah bagian pada truk yang mengalami kecelakaan maut di Balikpapan telah dimodifikasi, mulai dari penambahan sumbu roda hingga dimensi truk yang lebih lebar daripada seharusnya.
Hal itu disampaikan oleh investigator senior Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Budi Susandi, seperti dilansir Kompas TV, Senin (24/1/2022).
“Penambahan sumbu, dan juga dimensinya lebih lebar daripada dimensi awal,” kata Budi.
Meski demikian, Budi mengaku masih harus mendalami kembali pemeriksaan, sebab KNKT harus berhati-hati dalam memberikan kesimpulan.
“Mungkin nanti kita harus dalami lagi, karena kita harus hati-hati dalam memberikan kesimpulan ataupun analisis,” ujarnya.
Baca Juga: Enam Korban Kecelakaan Beruntun di Balikpapan Masih Jalani Perawatan Intensif
Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubda Kemenhub) Budi Setiyadi, menambahkan, sumbu roda truk tersebut ditambah menjadi tiga sumbu.
“Axel atau sumbu rodanya juga ditambah satu, sehingga menjadi 3 sumbu roda,” kata dia dikutip dari Antara.
Dilansir Tribun News, truk tersebut diketahui menggunakan sistem pengereman Air Over Hydraulic (AOH) atau rem dengan penggunaan angin dan minyak rem sekaligus.
Meski ditemukan fakta baru, hingga kini belum bisa dipastikan apakah penambahan panjang dan sumbu roda ini mempengaruhi sistem pengereman.
Sebelumnya diberitakan, pada kecelakaan yang terjadi di Turunan Rapak Jumat (21/1/2022) lalu, sopir truk MA (48) menyatakan sudah mengerem beberapa kali sebelum mencapai turunan panjang di lampu lalu lintas tersebut.
Kompresor tak lagi memiliki tekanan yang cukup sesampainya di turunan ketiga yang panjangnya lebih kurang 250 meter hingga lampu lalu lintas.
Baca Juga: Update Kasus Truk Tronton Maut Balikpapan, KNKT Temukan Panjang Rangka Kendaraan Ditambah
“Habis anginnya, 'ngeblong', gitu,” kata Budi seperti dilansir Kompas.com.
Truk meluncur tak terkendali setelah bobot truk yang mencapai 20 ton, kehilangan fungsi rem, dan kondisi jalanan yang menurun.
Sopir disebut telah berupaya menurunkan persneling dari 3 ke 2 untuk mendapatkan efek rem mesin (engine break). Sebelumnya sopir berhasil menurukan persneling dari 4 ke 3.
Diberitakan KOMPAS TV sebelumnya, sebuah truk tronton menghantam sejumlah kendaraan, baik roda dua dan roda empat di Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (21/1).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.