PAPUA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut bersedia bertemu dengan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang telah kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
Baca Juga: TNI-Polri Tangkap Pemuda Diduga Anggota KKB Usai Ditembaki Saat Patroli, Terungkap Identitasnya
"Memang benar Presiden beberapa waktu lalu menyatakan bersedia menemui mantan KKB yang sudah sadar dan ingin bersama saudaranya membangun daerah,” ucap Kapolda Papua dikutip dari Antara pada Sabtu (25/12/2021).
“Namun, mereka atau mantan KKB itu harus benar-benar tidak lagi menebar aksi teror bersenjata di Papua.”
Mathius mengaku telah meminta tokoh agama turut mengambil peran dalam memberikan pemahaman kepada KKB.
Baca Juga: KKB Kembali Bakar Sekolah di Papua, TNI-Polri Ditembaki saat Evakuasi Warga
Hal itu perlu dilakukan agar mereka tidak lagi mengganggu warga dan aparat keamanan, tetapi turut serta secara aktif membangun daerahnya Papua.
"Peran tokoh agama sangat penting karena kelompok yang belum sepaham dengan kita bila terus didekati, saya yakin suatu saat mereka akan sadar,” ujar Mathius.
“Apalagi Polda Papua membuat terobosan dengan merekrut 2.000 bintara melalui Program Bintara Noken yang dibiayai melalui dana otonomi khusus.”
Baca Juga: Ratusan Brimob Polda Kalteng Dikerahkan ke Papua untuk Perangi KKB
Saat ini, dari 2.000 calon bintara itu, sebanyak 1.998 orang telah dilantik. Mereka nantinya akan ditugaskan di daerah asal mereka atau polres di mana mereka mendaftar.
Adapun dua siswa bintara polisi yang tidak dilantik itu, salah seorang di antaranya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jambi.
Kehadiran bintara noken, kata Mathius, diharapkan menjadi jembatan yang akan membuat keluarga mereka yang selama ini masih berseberangan mau kembali ke pangkuan NKRI.
Baca Juga: TNI-Polri Tembak Mati Satu Anggota KKB di Intan Jaya, Terungkap Identitasnya
“Termasuk bersedia meletakkan senjatanya, sehingga masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan,” kata Irjen Pol Mathius.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.