KOMPAS.TV - Ratusan warga di Desa Anggasari, Subang, Jawa Barat sudah dua bulan ini harus bergelut dengan banjir yang tak kunjung surut.
Sudah dua bulan, banjir dengan ketinggian bervariasi mulai dari 10 hingga 70 sentimeter melanda ratusan rumah di dua RT di Kampung Langensari.
Warga kini sangat membutuhkan bantuan air bersih dan fasilitas MCK untuk sehari-hari.
Sementara untuk saat ini, air bersih hanya bisa mereka dapatkan dari tetangga yang memiliki saluran pam atau membeli.
Atau jika terpaksa warga menggunakan air banjir meski kondisinya kotor, warga meminta solusi pemerintah untuk segera mengatasi banjir di wilayah mereka.
Karena banjir berbulan-bulan seperti ini sudah dialami mereka dua kali yakni di musim hujan tahun 2020 dan tahun ini.
Sejumlah siswa yang bermukim di Kampung Langensari, Desa Anggasari, Subang, Jawa Barat harus melintasi banjir untuk pergi dan pulang sekolah.
Baca Juga: Banjir Dua Meter Rendam Permukiman, Warga Nias Dievakuasi ke Posko Pengungsian
Kaki kaki mungil para siswa seakan terbiasa melintasi ketinggian air banjir berkisar 10 hingga 70 senti meter.
Kondisi seperti ini sudah dirasakan para siswa dan warga sejak dua bulan terakhir, tepatnya ketika banjir pertama kali menerjang pada bulan Oktober lalu.
Akibatnya para siswa pun terpaksa harus rela terus menerus melewati banjir dan karena kondisi ini banyak siswa yang sudah mulai mengeluhkan penyakit gatal-gatal di bagian kaki.
Sejak banjir melanda dua bulan lalu, ratusan rumah warga di 2 RT di Kampung Langensari, Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Subang, Jawa Barat masih terendam.
Diduga karena drainase yang tidak lancar ditambah letak wilayah permukiman yang berada di dataran rendah menyebabkan genangan air tak kunjung surut hingga saat ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.