LOMBOK BARAT, KOMPAS.TV - Tiga kecamatan di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) diterjang banjir bandang, Senin (6/12/2021).
Akibatnya, 923 keluarga yang berada di sejumlah desa menjadi korba terdampak dari banjir yang disertai dengan tanah longsor itu.
Sebagai responnya, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid menegaskan, akan segera mengidentifikasi penyebab banjir bandang dan longsor itu.
"Nantinya kita akan evaluasi, namun itu tidak mungkin kami sendiri, harus secara bersama-sama dengan melakukan identifikasi penyebabnya apa," kata Fauzan, dikutip dari Antara, Selasa (7/12/2021).
Baca Juga: BPBD: 39 RT di Jakarta Masih Tergenang Banjir Rob pada Selasa Siang
Lebih lanjut, untuk sementara, Fauzan memprediksi penyebab bencana terjadi karena prediksi curah hujan tinggi pada periode Desember 2021 hingga Januari 2022.
Prediksi itu, kata Fauzan, sesuai dengan informasi dari Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi bencana hidrometeorologi pada akhir tahun ini.
Namun, Fauzan belum dapat memastikan, dugaan hutan gundul di areal perbukitan Dusun Batulayar Utara sebagai penyebab banjir bandang.
Diketahui, area perbuktian tersebut gundul karena kegiatan penebangan liar untuk membuka lahan perkebunan.
Baca Juga: Banjir Rob di Medan, 60.102 Warga Terdampak
Selain itu, Fauzan menyebut, ada dugaan lain yang menjadi dalang dari banjir bandang tersebut yaitu penyumbatan drainase.
"Itulah kenapa kita harus evaluasi bersama-sama. Iya soal dugaan itu (penyumbatan drainase) nantinya kita akan evaluasi juga," ujar Fauzan.
"Yang jelas akan kita evaluasi secara menyeluruh, termasuk dugaan adanya vila-vila di atas itu, tapi saya rasa, vila tidak ada di perbukitan, nanti kita kaji," tandasnya.
Adapun, dalam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar menjadi daerah yang paling parah terdampak banjir bandang.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.