SOLO, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bahwa sebanyak 5.205 warga terdampak erupsi Gunung Semeru, Minggu (05/12/2021).
Dari angka tersebut terdapat 1.300 orang berada di pengungsian. Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencanan (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, jumlah itu merupakan total dari 10 kecamatan yang terdampak erupsi.
“Jumlah masyarakat terdampak baik itu awan panas guguran di dua kecamatan, kemudian masyarakat terdampak debu vulkanik di delapan kecamatan. Total 5.205 jiwa dengan 1.300 orang di pengungsian,” jelasnya dalam konferensi pers virtual.
Baca Juga: Korban Erupsi Gunung Semeru Jadi 14 Orang, 35 Luka Berat, 21 Luka Ringan
Dari jumlah warga terdampak itu sebanyak 9 warga statusnya masih tidak jelas.
“Status korban apakah hilang atau meninggal ini masih pendataan. Kami belum menerima informasi detail,” ucap dia.
Kecamatan yang terdampak awan panas guguran sebanyak dua yakni Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.
Untuk delapan kecamatan yang terdampak debu vulkanik adalah Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Pagelaran, Wajak, Kepanjen, Dampit, Bantur, dan Turen.
Baca Juga: Permudah Identifikasi & Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru yang Hilang, Posko Antemortem Dibangun
Sebelumnya diberitakan, jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur bertambah 1 orang, Minggu (05/12/2021).
"Jumlah korban jiwa bertambah 1 orang dari rilis terakhir kami yang disampaikan pada Minggu, 12.00 WIB," jelas Abdul.
Kini total korban tewas hingga Minggu sore berjumlah 14 orang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.