MANADO, KOMPAS.TV - Musyawarah Daerah (Musda) V Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri Sulawesi Utara berakhir ricuh. Musyawarah keluarga polisi itu pun batal berlanjut.
Ketua Umum PP KBPP Polri Evita Nursanty mengatakan pihaknya membatalkan acara yang mestinya berlangsung pada Senin (29/11/2021) dan Selasa (30/11/2021) karena kericuhan kemarin malam.
"Setelah berkoordinasi dengan pembina, yaitu Polda Sulut dan Pimpinan Pusat KBPP Polri memutuskan untuk membatalkan Musda V KBPP Polri Sulut," ujar Evita Nursanty pada Selasa, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Kronologi Penembakan di Bintaro yang Ternyata Pelakunya Polisi, Berawal Warga Lapor Dibuntuti
Kegiatan Musda itu dibuka pada Senin (29/11/2021) pukul 15.00 Wita. Awalnya, acara berjalan tertib saat Ketua Umum KBPP Polri dan Kapolda Sulut memberi sambutan serta membuka Musda V KBPP Polri Sulut.
Akan tetapi, suasana memanas saat musyawarah itu masuk ke agenda Paripurna I yang membahas pengesahan kuorum, jadwal acara, tata tertib dan pemilihan presidium sidang.
Menurut Evita, keributan mulai terjadi akibat sekelompok putra putri Polri mempersoalkan salah satu pasal di tata tertib (tatib) yang menetapkan kriteria untuk menjadi Ketua PD KBPP Polri.
"Saya memantau berlangsungnya penyelenggaraan Musda tersebut, yang menjurus ke rusuh seperti melempar gelas, memecahkan kaca meja, berteriak-teriak, dan lainnya," kata Evita.
Ia mengaku Pimpinan Pusat KBP dan Polda Sulut sudah berupaya meredam ketegangan dengan berbagai cara, tetapi nihil hasilnya. Malah, peserta Musda sampai melakukan kekerasan dengan melempar gelas dan memecahkan meja kaca.
Baca Juga: Dulu Dagangan Jenderal Dudung Ditendang Tamtama, Kini Anggota TNI Terlibat Baku Hantam di 3 Tempat
"Namun situasi tersebut makin memburuk. Dengan mempertimbangkan berbagai hal, saya selaku Ketua Umum KBPP Polri memutuskan membatalkan penyelenggaraan Musda V KBPP Polri PD Sulawesi Utara sampai nanti ada keputusan baru," ucap Evita.
"Saya mencium aroma yang sarat kepentingan individu dan kelompok dengan menggerakkan aksi yang dilakukan sehingga menimbulkan kericuhan," imbuhnya.
Evita mengaku sangat prihatin dan menyayangkan kejadian ini. Dia berharap semua anggota dan pengurus KBPP Polri dapat menjaga marwah organisasi.
"Ke depan setiap anggota dan pengurus di dalam pengambilan keputusan, lebih mengedepankan kepentingan organisasi daripada kepentingan individu maupun kelompok," tutupnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.