PULANG PISAU, KOMPAS.TV - Ruas Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah tepatnya di Desa Penda Barania, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah terendam banjir selama lebih dari dua pecan.
Bahkan hingga jumat (19/11/2021), banjir sudah sampai di ruas Pahandut Seberang, Palangkaraya dengan kedalaman antara 50 cm hingga 1.5 meter membuat ruas Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah kini lumpuh.
Baca Juga: Cegah Pencurian saat Banjir, Polresta Palangkaraya Bentuk Satgas Pengamanan yang Patroli Siang Malam
Namun kendaraan roda dua masih bisa melintas dengan cara estafet.
Yaitu menggunakan jasa penyeberangan mobil pikap dan perahu penyeberangan mulai dari Palangkaraya hingga melewati Desa Penda Barania.
Meski pengendara roda dua harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk tetap bisa melintas, dimana biaya penyeberangan pikap sebesar Rp.25.000 hingga Rp. 30.000, sementara perahu penyeberangan sebesar Rp. 70.000,-
Meski demikian, sopir mengaku tidak mematok harga pasti untuk jasanya tersebut.
"Kita tidak matok harga dan target tapi rata-rata 25 ribu-30 ribu, ini diantarkan sampai habis air lah," ungkap Andre, sang Sopir mobil pikap penyeberangan banjir.
Baca Juga: Banjir Kalteng, Gubernur Minta Pemerintah Pusat Evaluasi Izin Aktivitas Perusahaan di Pinggir Sungai
Ruas Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah merupakan akses tunggal menuju 6 kabupaten lainnya yang ada di Kalimantan Tengah yang juga merupakan jalur perekonomian.
Kerusakan terparah pada ruas Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah sudah berlangsung sejak sepekan yang lalu.
Tentu saja kondisi tersebut menghambat semua akses perekonomian, pengiriman barang kebutuhan warga dan bahan bakar minyak ke 6 kabupaten lainnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.