MALUKU UTARA, KOMPAS.TV - Jusuf Kalla secara tersirat menampik usulan tentang pencalonan dirinya jadi Ketua PBNU dalam gelaran Muktamar NU di Lampung akhir tahun ini.
Apalagi, posisi JK saat ini adalah Dewan Pertimbangan (Mustasyasar) di kepengurusan PBNU masa periode 2015-2020 alias saat ini masih aktif di organisasi yang lahir sejak 1926 itu.
Terkait hal itu, Jusuf Kalla sepertinya menampik usulan tersebut dan menganggap bahwa NU harusnya dipimpin oleh ulama. Hal itu ia utarakan usai melantik Pengurus PMI Propinsi Maluku Utara, Rabu.
Nahdlatul Ulama, bahasa JK, adalah organisasi kebangkitan Ulama. Jadi harus dipimpin juga oleh ulama.
“Nahdhatul Ulama, itu kebangkitan para ulama. Jadi yang pimpin mesti ulama juga,” kata Jusuf Kalla sebagaimana dikutip dari Tribun Palu, Rabu (18/11).
Baca Juga: Petinggi Demokrat Usul, Jusuf Kalla Cocok Jadi Ketua PBNU
Rumor pencalonan Jusuf Kalla ini mencuat usai Balitbang Demokrat, Syahrial Nasution, mengusulkan nama ketua Dewan Masjid Indonesia itu sebagai salah satu opsi ketua PBNU mendatang.
Usulan ini ternyata menimbukan polemik. Tidak hanya di kalangan warga NU yang tertarik maupun kontra terhadap pencalonan, tapi juga netizen di media sosial. Jusuf Kalla dirumorkan bakal maju sebagai alternatif calon ketua PBNU.
"Pak Jusuf Kalla selain tokoh bangsa, tokoh nasional, tokoh Indonesia Timur, juga tokoh NU Sangat lengkap pengalaman organisasi dan kemampuannya dlm membesarkan organisasi," kata Syahrial sebagaimana dilihat KOMPAS.TV di akun Twitternya, Minggu (13/11).
Baca Juga: Jusuf Kalla: Daftar Haji Usia 20 tahun, Naik Hajinya Setelah Berusia 60 tahun
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.