ACEH UTARA, KOMPAS.TV – Sebanyak 332 unit rumah warga Kabupaten Aceh Utara, Aceh, terendam banjir yang terjadi pada Jumat (12/11/2021) sore, sekitar pukul 16.00 WIB.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis.
Muhari menjelaskan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh banjir terjadi setelah wilayah itu diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Juga: Akibat Banjir, Kualitas Tanaman Padi Buruk
“Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur serta meluapnya Sungai Krueng Keureuto dan Sungai Krueng Pase pada Jumat (12/11) pukul 16.00 WIB,” tulisnya seperti dikutip KOMPAS.TV, Sabtu (13/11).
Selain berdampak pada 332 unit rumah, banjir tersebut juga merendam 210 hektare sawah, TK Satu Atap, SDN Lhoksukon, SMPN 4 Lhoksukon, serta Kantor Geucik Desa Kumbang.
Bangunan lain yang terdampak adalah Kantor Geucik Desa Rayeuk, Kantor Geucik Desa Geulumpang dengan ketinggian air berkisar antara 50-80 sentimeter.
“Adapun empat kecamatan terdampak yakni Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Pirak Timur, Kecamatan Lhoksukon dan Kecamatan Cot Girek,” imbuhnya.
Dia menambahkan, pihak BPBD Kabupaten Aceh Utara telah berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk melaporkan secara berkala perkembangan terkait penanganan darurat.
Pihaknya meminta para petugas piket untuk melakukan monitoring terhadap laporan di tingkat kecamatan se-Kabupaten Aceh Utara melalui komunikasi radio dan pernguatan jaringan komunikasi whatsapp.
“Informasi mengenai prakiraan cuaca BMKG, wilayah Aceh hingga tiga hari kedepan (14/11) didominasi cerah dan berawan,” lanjut Muhari.
Baca Juga: Jembatan Putus Disapu Banjir Bandang
Pihak BNPB juga mengimbau warga tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena La Nina, mengingat La Nina dapat memicu perubahan suhu udara dengan cepat.
“Masyarakat hendaknya dapat memeriksa ancaman potensi risiko bencana disekitar melalui InaRISK.”
Agar tindakan mitigasi awal terhadap potensi ancaman bencana dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak terutama korban jiwa.
Sumber : BNPB
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.