KOMPAS.TV - Setiap 6 bulan sekali, umat Hindu memperingati Hari Sugihan Jawa. Upacara ini diperingati dengan melaksanakan persembahyangan di merajan atau tempat suci yang ada di masing-masing rumah.
Seperti yang terlihat di salah stau rumah warga di Banjar Blungbang Desa Penarungan Mengwi Badung. Sebelum melaksanakan persembahyangan, upacara Sugihan Jawa diawali dengan upacara pembersihan yang oleh warga setempat menyebutnya meklemiji.
Upacara meklemiji dilaksanakan dengan sarana banten di setiap pelinggih di Merajan, penunggu karang hingga lebuh atau di depan rumah.
Setelah itu barulah persembahyangan sugihan dengan menghaturkan sarana upakara atau Banten Soda Untek. Sugihan Jawa diperingati enam hari sebelum Hari Raya Galungan.
Baca Juga: Umat Hindu Bangladesh Berdemonstrasi, Kecam Kerusuhan SARA akibat Unggahan Media Sosial
Sugihan Jawa atau Sugihan Jaba jatuh setiap enam bulan seklali yaitu pada hari Kamis atau Wraspati Wage Wuku Sungsang menurut penanggalan Bali.
Upacara Sugian ini terbagi menjadi 2, yakni Sugian Jawa dan Sugian Bali. Dimana Sugian Jawa jatuh pada Wrespati Wage Sungsang dan Sugian Bali jatuh pada Sukra Kliwon Sungsang.
Sugihan Jawa dan Sugihan Bali ini adalah merupakan rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan. Menurut kepercayaan umat Hindu, Upacara Sugihan ini dilaksanakan untuk memohon kesucian dan pembersihan Bhuana Agung dan Bhuana Alit sehingga siap untuk menyambut Hari Raya Galungan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.