SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta warga di Wonosobo, Temanggung, dan sejumlah daerah pegunungan lain untuk siaga terkait adanya gempa bumi akibat pergerakan sesar.
Ganjar menyebut sejumlah daerah pegunungan di Jateng tersebut rawan longsor.
"Saya ingatkan daerah lain agar siaga seperti pegunungan tengah, yakni Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Purbalingga, Cilacap, Banyumas, itu rawan longsor," kata Ganjar di Semarang, Minggu (24/10/2021), seperti dikutip Antara.
Ganjar juga menjelaskan, terkait pergerakan sesar yang mengakibatkan terjadinya rentetan gempa bumi di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, dalam hal ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan tim geologi, terus memantau perkembangan.
Baca Juga: Apa Itu Gempa Swarm? Gempa yang Guncang Salatiga dan Sekitarnya hingga Puluhan Kali
Sebagai tindak lanjut penanganan gempa bumi di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan kepala daerah di dua wilayah tersebut.
"Ini terus dipantau, apakah sudah mencapai keseimbangannya, karena tim lagi bekerja, maka diasumsikan kita mesti siaga di daerah-daerah sesar," ujarnya.
Dia juga meminta agar dilakukan simulasi evakuasi di beberapa titik rawan, agar dapat mengurangi risiko bencana.
Selain itu sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di musim hujan, Ganjar juga meminta untuk segera digelar apel siaga, yang melibatkan Forkompimda dan sukarelawan.
Apel siaga tersebut bagian dari sosialisasi kepada semua pihak dalam upaya mengurangi risiko bencana.
"Pada beberapa titik rawan bencana, saya minta dilakukan simulasi evakuasi dengan menggunakan seluruh kemampuan dan peralatan yang ada, sehingga bisa dilakukan penyelamatan lebih cepat serta mengurani risiko bencana," lanjutnya.
Baca Juga: Apa Itu Gempa Swarm? Gempa yang Guncang Salatiga dan Sekitarnya hingga Puluhan Kali
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya rentetan gempa bumi di Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa, sejak Sabtu (23/10) dinihari pukul 00.32 WIB.
Gempa bumi tersebut dipicu oleh sesar aktif. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT, tepatnya di darat pada jarak 13 km arah barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 km.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa memiliki magnitudo 3,0 diikuti tujuh kali rentetan gempa susulan (aftershocks), dengan magnitudo 2,9, selanjutnya 2,5 lalu 2,6 dan 2,1 serta 3,0 dan 2,7 yang terjadi pukul 6.44.56 WIB.
BMKG mencatat setidaknya 31 gempa susulan yang terjadi hingga Minggu (24/10) siang.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.