SEMARANG, KOMPAS.TV - Tiga lokasi di Jawa Tengah, Ambarawa, Salatiga, dan sekitarnya mengalami rentetan gempa bumi.
Hingga pukul 16.00 WIB, Sabtu (23/10/2021) ketiga lokasi tersebut mengalami rentetan gempa bumi sebanyak 18 kali.
Hal ini membuat warga Gempol Kelurahan Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang memilih berada di luar rumah dengan mendirikan tenda lantaran khawatir akan adanya gempa susulan. Selain membangun tenda ada juga warga yang menggelar tikar di depan rumah mereka.
Baca Juga: Akui Masyarakat Resah karena Gempa Bumi, BMKG: Frekuensinya Sering
Sebanyak lima tenda didirikan warga di tepi jalan lingkungan yang khawatir akan adanya gempa bumi susulan.
Sebab sejak Jumat malam (22/10/2021) hingga Sabtu malam warga masih merasakan guncangan gempa lebih dari 22 kali.
Ketua RT 05/RW 02 lingkungan Gempol, Yunawan Putranto menjelaskan rencananya akan dibangun 10 tenda untuk tempat istirahat warga.
Dibangunnya tenda darurat ini sebagai antisipasi gempa susulan mengingat kebanyakan rumah di lingkungan Gempol bangunan tua.
Baca Juga: Diduga Akibat Sesar Aktif di Merbabu-Merapi, Jateng Diguncang Gempa 18 Kali
Adapun tenda darurat dengan kapasitas lima orang ini diperuntukkan bagi anak-anak dan lansia agar tidak keluar masuk rumah untuk menghindari jatuhnya barang akibat guncangan gempa bumi yang masih terjadi.
"Terus terang, kami masih khawatir, karena sampai malam ini masih merasakan guncangan gempa secara periodik. Karena setiap lima menit warga merasakan guncangan," ujar Yunawan ditemui di lokasi, Sabtu malam (23/10/2021).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan rentetan gempa yang terjadi di daerah Jawa Tengah berkekuatan di bawah 4 magnitudo. Paling besar magnitudo 3,4 yang terjadi pukul 10.45 WIB, Sabtu.
Baca Juga: Gempa Bumi di Jawa Tengah, BMKG Sebut Jika Lebih 30 Kali Justru Tidak Terlalu Mengkhawatirkan
Meski tidak terlalu besar, gempa bumi tersebut berpotensi merusak bangunan yang strukturnya lemah, karena terjadi berulang kali.
Ada dugaan gempa bumi yang terus terjadi ini merupakan tektonik swarm. Analisis BMKG gelombang terjadi di sekitar Gunung Telomoyo dan Banyubiru.
Tektonik swarm adalah aktivitas gempa kecil yang frekuensinya cukup banyak dan terus mengguncang dan kekuatanya tidak akan besar.
Data terakhir dari BMKG Regional VII, gempa kembali terjadi dengan magnitudo 2,9 SR Sabtu malam pukul 21.11.48 WIB, lokasi di 7.277 LS, 110.43359 BT (9 Km Barat Laut Kota Salatiga) kedalaman 11 Km.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.