SEMARANG, KOMPAS.TV - PPKM Kota Semarang terus mengalami penurunan seiring dengan penanganan Covid-19 yang kian membaik. Kini Kota Semarang masuk di PPKM level satu. Meski demikian, Wali Kota Semarang mengimbau untuk tidak terlena dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam jumpa pers mengatakan, Kota Semarang menjadi satu dari 54 daerah di Indonesia yang level PPKMnya turun menjadi level satu.
Dengan status PPKM level satu ini, sebenarnya pusat wisata dan keramaian seperti bioskop dan supermarket, kapasitas pengunjungnya diperbolehkan hingga angka 75 persen. Namun dengan pertimbangan untuk menghambat penyebaran Covid-19, wali kota lewat Perwal hanya menerapkan kuota 50 persen dari daya tampung, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Pada 1 Oktober 2021 ada 54 daerah di Indonesia yang sudah dinyatakan level satu, termasuk Kota Semarang. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh warga Semarang terkhusus teman-teman tenaga kesehatan, kawan-kawan TNI, Polri, Pak Polrestabes, Pak Dandim dan lainnya. Alhamdulillah saat ini datanya semakin hari semakin baik, baik testing, tracing, treatment maupun hal-hal yang terkait vaksinasi. Dan juga beberapa indikator termasuk BOR, angka kematian dan positive rate semuanya ada di dalam statistik yang sangat baik, sehingga saya ucapkan terima kasih," tutur Hendrar Prihadi.
"Bioskop juga ada peningkatan, terutama untuk kapasitasnya boleh sampe 75 persen, lalu pertemuan sosial budaya dan resepsi pernikahan hari ini sudah bisa mencapai 50 persen dari kapasitas. Jadi kita sudah tidak membatasi lagi, 100 atau 200 orang tapi dari kapasitas. Tempat ibadah boleh buka, kapasitasnya diperbilehkan sampai 50 persen, dan tidak ada pembatasan terkait dengan maksimal jumlah. Tentu saja tempat-tempat yang kita sampaikan tadi, diminta untuk melakukan protek, prokes dan mendownload aplikasi PeduliLindungi supaya semuanya bisa berjalan dengan baik dan harapannya tidak muncul klaster baru di Kota Semarang. Kondisi covid hari ini ada 6 orang warga Semarang yang dirawat di rumah sakit. Kami mencoba membawa 6 orang ini," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, meskipun PPKM Kota Semarang telah turun menjadi level satu, namun masyarakat diminta tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk menghindari kemungkinan terjadinya gelombang ketiga Covid-19.
"Mengantisipasi untuk lonjakan wave tiga, Kota Semarang sebetulnya mengantisipasi karena memang kita punya alat prediksi berupa database tahun 2020, 2021, kita masukkan juga vaksinasi, protokol kesehatan di masing-masing kecamatan. Muncul prediksi di bulan Oktober, Desember muncul sedikit kenaikan tapi memang tidak signifikan selama PPKM terus berlanjut. Dan harapannya tiga strategi tadi yang dalam rangka untuk mencegah tidak terjadinya gelombang ketiga," ujar Abdul Hakam.
Turunnya PPKM Kota Semarang menjadi level satu juga disambut senang oleh warga Semarang. Namun, diharapkan penurunan level ini tidak menjadikan masyarakat abai dan tetap mentaati protokol kesehatan.
"Menurut saya, sepertinya sudah seperti semula lagi. Tapi orang-orang di Semarang masih taat kok, masih pada prokes semua, masih menggunakan masker. Harus berdamai dengan korona ini," kata Vanda, warga Kota Semarang.
Selain tetap mengedepankan protokol kesehatan, Kota Semarang harus terus menggenjot vaksinasi. Saat ini vaksinasi untuk tahap pertama sudah mencapai 100 persen, sedangkan tahap kedua mencapai lebih dari 80 persen.
#kotasemarang #hendrarprihadi #ppkm
Sumber : Kompas TV Jateng
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.