Kompas TV regional peristiwa

Tangis Histeris Ibu di Depan Jasad Anak Korban Susur Sungai Ciamis: Dede Bangun, Ini Uang Buat Jajan

Kompas.tv - 17 Oktober 2021, 08:51 WIB
tangis-histeris-ibu-di-depan-jasad-anak-korban-susur-sungai-ciamis-dede-bangun-ini-uang-buat-jajan
Petugas berdiri di samping kantong jenazah korban siswa tenggelam di IGD RSUD Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021). Sebanyak 11 siswa MTS Harapan Baru yang mengikuti kegiatan pramuka susur sungai tewas tenggelam dan dua siswa kritis. (Sumber: ADENG BUSTOMI)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Fadhilah

CIAMIS, KOMPAS.TV - Fahrurozi Dwiki Hermawa, siswa MTs Harapan Baru berusia 12 tahun, menjadi salah satu korban tragedi kegiatan susur sungai di Ciamis, Jawa Barat.

Ikah Atikah, ibunda Fahrurozi tak kuasa menahan tangis ketika mengetahui anaknya turut menjadi korban kegiatan maut tersebut.

Baca Juga: Takziah ke Ciamis, Ridwan Kamil Minta Kegiatan Susur Sungai Dihentikan Sementara

Di depan jasad anaknya, wanita berusia 41 tahun itu menangis histeris di rumah duka di Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (16/10/2021).

Dari pantauan di lokasi, wanita itu kerap jatuh pingsan hingga harus mendapat pertolongan dari warga sekitar.

Ikah seolah-olah terus berusaha untuk membangunkan jasad sang anak. Ikah meminta Dede, sapaan Fahrurozi, untuk membuka mata.

Baca Juga: Ini Hasil Olah TKP Polisi di Kasus Susur Sungai Cileueur yang Menewaskan 11 Siswa MTs

"Dede, bangun, ini uang buat jajan, cepat buka matanya, De," kata Ikah dikutip dari Tribun Jabar pada Minggu (17/10/2021).

Ikah yang berderai air mata tak kuasa menahan kesedihan melihat anaknya menjadi korban tenggelam saat susur sungai bersama 10 orang lainnya.

"Dede bangun, cepat bangun," kata Ikah yang tak henti-hentinya menangis.

Tak hanya Ikah, duka mendalam juga dirasakan oleh keluarga Dea Rizki (13), siswa MTs Harapan Baru asal Desa Sukasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Jabar.

Baca Juga: Tragedi Susur Sungai Terulang Lagi, Kemenag: Kesehatan dan Keselamatan Siswa Harus Diutamakan

Orang tua Dea bernama Saidin Alju (52) mengaku belum bisa menerima kenyataan bahwa anaknya kini telah tiada.

Saidin mengatakan, dirinya terakhir bertemu dengan Dea pada pekan lalu di sekolahnya.

"Terakhir bertemu itu hari Minggu, saya ke sana jenguk," ujar Saidin kepada Tribun di rumahnya.




Sumber : TribunJabar




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x