NUSA TENGGARA TIMUR, KOMPAS.TV - Organisasi Islam Muhammadiyah menggelar vaksinasi lintas agama di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Katolik, Ledalero, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat, (15/10/21). Menurut Ketua Umum Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dan langkah bersama untuk menghadapi Covid-19, serta merawat kebinekaan.
“Kegiatan (vaksinasi lintas agama) ini merupakan ikhtiar kita bersama menghadapi Covid-19 yang sudah menjadi masalah bersama bukan hanya di Indonesia bahkan di ranah global. Dengan meletakkan Covid-19 sebagai masalah bersama, maka diperlukan komitmen kolektif kita secara inklusif dari seluruh keluarga besar bangsa tanpa ada perbedaan agama, suku, ras, golongan dan berbagai perbedaan lainnya,” papar Haedar sebagaimana dikutip dari situs resmi Muhammadiyah.
Guru besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini juga menjelaskan, upaya vaksinasi dengan menggandeng pihak-pihak lintas agama sebagai cara untuk meneguhkan perbedaan sebagai alat bersama untuk melawan Covid-19, bukan malah menjadi pemecah belah.
“Justru dengan perbedaan itu kita bisa menyangga bersama agar kita bisa melakukan usaha kolektif untuk selesainya Covid-19 ini,” tandasnya.
Baca Juga: Azan Disorot Media Asing, Muhammadiyah: Kalau Dikumandangkan Sempurna, Insya Allah Tidak Ganggu
Lebih lanjut, Haedar pun berterima kasih kepada STF Katolik Ledalero sebagai tuan rumah acara vaksinasi lintas agama seraya menyampaikan harapan bahwa Indonesia milik bersama, bukan hanya milik satu agama.
“Dengan segala keramahan dan kebaikan dari keluarga besar dan civitas akademika sekolah Tinggi Filsafat Katholik Ledalero, kami sampaikan terimakasih. Mari kita rajut terus kebersamaan kita bahwa Indonesia milik bersama,” jelas Haedar.
Hal itu diamini oleh Rektor STF Katholik Ledalero Otto Gusti Madung. Ia menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan Pusat dan Daerah Muhammadiyah karena telah menggandeng pihaknya dalam pelaksanaan acara vaksinasi lintas agama.
Ia memuji Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang besar dan menyoroti komitmen organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan itu dalam menjaga Indonesia.
“Peristiwa hari ini adalah bukti nyata inklusifitas Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia dan bukti komitmen Muhammadiyah dalam merawat Indonesia yang satu dalam kebhinekaan," tandas Otto.
Baca Juga: Di Hadapan Paus di Vatikan, Abdul Mu’ti Jelaskan Peran Muhammadiyah Melawan Krisis Lingkungan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.