JAKARTA, KOMPAS.TV - Dosen Agama Islam di Universitas Indonesia (UI) Alhafiz Kurniawan angkat bicara banyaknya anak muda dan remaja yang diduga dibaiat oleh Negara Islam Indonesia (NII).
Dia menjelaskan bahwa para remaja dan anak muda yang terbaiat NII tersebut jelas adalah korban ideologi.
“Remaja emang kelompok usia yang sangat rentan pada paparan ideologi, apalagi ideologi itu salah (seperti NII-red)” paparnya kepada KOMPAS.TV lewat pesan daring, Sabtu (9/10/21).
Baca Juga: 59 Remaja di Garut Dibaiat Masuk NII, Mengapa Remaja Jadi Target Radikalisme?
Alhafiz juga menjelaskan, pembaiatan para remaja sebagai bagian dari NII jelas salah dan perlu dilihat juga lebih mendalam, termasuk apa faktor dan konteks yang terjadi.
Apalagi, para remaja ini menurut pendapat dia, hanya datang untuk sekadar mengaji atau memperdalam agama islam. Tapi, justru dibaiat masuk ideologi yang cukup berbahaya dan jelas bertentangan dengan Islam yang ramah.
“Para remaja dan anak muda ini jelas korban dalam hal ini. Mereka tahunya hadir untuk mengaji atau memperdalam agama Islam. Ternyata ada pembaiatan terkait sikap politik yang berseberangan dengan sistem negara Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga: 5 Fakta Puluhan Remaja di Garut Diduga Dibaiat NII, Densus 88 Antiteror Turun Tangan
Pengampu Majelis Taklim kitab Tafsir Jalalayn di Masjid Pondok Pinang, jaksel itu, juga menjelaskan, pengajian di mana pun pada dasarnya baik.
Tapi memang harus dipilah dengan benar di era saat ini agar tidak terjerumus ke pengajian yang justru membahayakan.
Sebelumnya, pembaiatan terhadap sekitar 59 remaja dan anak muda terhadap ajaran Negara Islam Indonesia (NII) tengah ramai menjadi perbincangan masyarakat.
Peristiwa yang diduga pembaiatan itu dilakukan dalam sebuah aktivitas di Masjid Sukamentari, sebuah wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Hal itu dilaporkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, Aceng Amirudin, pada hari Jumat lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.