AMBON, KOMPAS.TV-Pada kunjungan kerjannya di PT. Maluku Prima Makmur Desa Tawiri Kota Ambon, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono, didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail. setelah melakukan peninjauan, Wahyu menilai bahwa masih banyak kendala yang dialami pihak Perusahaan. Kondisi Pabrik yang kecil dan kurangnya bahan baku menjadikan proses ekspor ikan tuna dalam skala besar menjadi sulit.
Untuk itu kementrian kelautan dan perikanan akan membuat satu sentral, dimana setiap nelayan yang menangkap ikan pada zona tiga, yakni Ambon Tual dan Marouke, harus menjual hasil tangkapannya ke penampungan yang ada pada zona tiga, agar tidak lagi ada hasil tangkapan yang dibawa keluar zona tiga. Dan juga akan dipasangkan alat pelacak pada kapal ikan agar dapat dipantau melalui satelit.
Sebelumnya Wahyu juga telah meninjua dua daerah yakni Bitung dan Tual, dan rencananya pada tahun 2022. Kementrian Kelautan dan Perikanan akan menjadikan Ambon sebagai zona fishing industri, yang dibagi menjadi tiga kuota yakni kuota untuk industri, kuota untuk nelayan tradisional, dan kouta untuk hobi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.