Sempat Terpuruk, Wisata Petik Apel Kota Batu Perlahan Bangkit

BATU, KOMPAS.TV-Salah satu sektor pariwisata yang mulai menunjukkan tren positif adalah wisata petik apel. 

Kota Batu memang tak bisa lepas dari buah apel, bahkan apel sudah menjadi ikon kota wisata ini. 

Setelah tidak beroperasi cukup lama, sejak satu bulan terakhir, destinasi wisata petik apel mulai dibuka kembali. 

Meski belum maksimal, ada  peningkatan yang cukup signifikan. Karena jika dibandingkan selama pandemi, wisata ini tutup total karena tidak adanya wisatawan.

Salah satu pengelola wisata petik apel, Alinda Dwi Safitri, menceritakan bahwa relaksasi yang diberikan oleh pemerintah dalam PPKM  disambut baik oleh pengelola wisata di Kota Batu

Menurut Alinda, karena terlalu lama tutup pengelola wisata petik apel harus mulai mengenalkan kembali wisata petik apel ke pelaku wisata di Malang Raya dan Jawa Timur. 

Melalui sosial media dirinya bersama pengelola wisata yang lain gencar mempromosikan kembali wisata Kota Batu.

"Ini baru buka satu bulan, kita promosi dari awal di sosial media kita informasikan kepada semua pelaku wisata di Malang Raya, Jatim dan Indonesia, kita kasih semacam trial” ujarnya. 

Antusiasme pengunjung cukup tinggi dalam wisata petik apel ini.

Dalam sehari tidak kurang dari seratus pengunjung datang ke kebun apel. 

Dengan tiket masuk Rp 25 ribu, pengunjung bisa memetik dan memakan buah apel sepuasnya tanpa ada batasan jam. 

Salah satu pengunjung, Riyan, mengaku cukup antusias  dengan wisata petik apel. Selain karena pemandangan alam di kebun apel ini sangat indah, rasa apel Batu menurutnya juga enak.

"Kalau PPKM alhamdulillah sekarang sudah longgar. Ini merupakan kesempatan kita sebagai wisatawan untuk datang ke tempat yang kita inginkan. Dampaknya akan sangat bagus bagi ekonomi dan nantinya akan tertata rapi" ujarnya.

Meski tingkat kunjungan belum bisa menyamai seperti sebelum pandemi, namun langkah awal dibukanya kembali wisata menjadi angin segar bagi pengelola wisata dan petani apel di kota Batu.

#petikapel #wisatabatu