Kompas TV regional peristiwa

Soal Temuan 150 Sekolah di Jabar Jadi Klaster Covid-19, Ridwan Kamil: Datanya Belum Valid

Kompas.tv - 24 September 2021, 21:22 WIB
soal-temuan-150-sekolah-di-jabar-jadi-klaster-covid-19-ridwan-kamil-datanya-belum-valid
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Sumber: Dok. Humas Pemprov Jabar)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Hariyanto Kurniawan

BANDUNG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil angkat bicara terkait kabar yang menyebutkan 150 sekolah yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 selama penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Ridwan Kamil masih meragukan kebenaran kabar yang telah beredar itu, mengingat data tersebut belum valid. 

Dia juga sudah menugaskan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dedi Supendi untuk mencari tahu kebenaran informasi tersebut.

"Nah ini yang penting, ada temuan Kemendikbudristek bahwa ada 150 klaster Covid-19 di sekolah di Jabar. Tapi laporan hari ini dari dinas pendidikan bahwa itu datanya belum valid. Sudah dicek ke pusat dari mana datanya itu masih belum terkonfirmasi, ya," kata Ridwan Kamil dikutip dari ANTARA, Jumat (24/9/2021). 

Sehingga, berdasarkan laporan yang didapat, Ridwan Kamil belum dapat memastikan terkait kebenaran data itu. 

"Dari Kepala Dinas Pendidikan Jabar melaporkan bahwa data itu masih belum bisa dikutip secara resmi karena datanya belum pasti. Sehingga kami belum bisa mengiyakan benar terjadi kluster baru itu," ujar dia. 

"Karena kalau ada, maka komite pasti sudah mendapatkan datanya. Tim dari Disdik Jabar mengecek dan hasilnya masih belum bisa dikonfirmasi," sambung Ridwan Kamil.

Baca Juga: Klarifikasi Data 2,8 Persen Sekolah Jadi Klaster Covid-19, Kemendikbudristek: Ada Mispersepsi

Lebih lanjut Ridwan Kamil menuturkan untuk mengantisipasi adanya klaster sekolah, pihaknya kini memprioritaskan vaksinasi Covid-19 di Jabar diarahkan kepada sektor pendidikan terkait dengan diberlakukannya PTM terbatas pada September 2021.

Dia mengatakan idealnya seluruh peserta didik di wilayah Jabar yang mengikuti PTM memang harus sudah divaksinasi.

"Namun, surat edaran dari Mendikbud tidak mengharuskan siswa divaksinasi dulu baru boleh PTM, jadi kita melakukan dua proses bersamaan yang penting dia ada di PPKM level 3 maka boleh tatap muka walaupun belum divaksinasi," jelasnya.

Di sisi lain, menurut penjelasannya, capaian vaksinasi di Jabar kini sudah mencapai 311 ribu dosis per hari.

Jumlah itu, lanjut Ridwan Kamil menjadi yang terbanyak di antara provinsi se-Indonesia.

"Tentu sudah diarahkan, kita maksimalkan juga ke para siswa yang akan melakukan tatap muka karena tidak ada lagi PPKM level 4 di Jabar. Bahkan dari laporan BNPB terkait kewaspadaan pekan ini 100 persen, di Jabar kewaspadaan rendah alias kuning," pungkasnya.

Baca Juga: Cegah Klaster Sekolah, Emil Minta Pengecekan Diperketat!

 




Sumber : Kompas TV/ANTARA




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x