Kompas TV regional peristiwa

Niat Hati Mengubah Perekonomian Keluarga, Pekerja Migran Asal Cianjur Pulang dalam Kondisi Lumpuh

Kompas.tv - 22 September 2021, 14:57 WIB
niat-hati-mengubah-perekonomian-keluarga-pekerja-migran-asal-cianjur-pulang-dalam-kondisi-lumpuh
Lesi Kulsum (30) Pekerja Migran asal Cianjur, Jawa Barat, hanya bisa terbaring di atas kasur karena mengalami lumpuh dan hilang ingatan saat hendak bekerja di Dubai (Sumber: Antara/Ahmad Fikri)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Iman Firdaus

CIANJUR, KOMPAS.TV – Nasib buruk menimpa seorang pekerja migran asal Cianjur, Jawa Barat, Lesi Kulsum (30) yang pulang dari Dubai-Saudi Arabia dalam kondisi lumpuh dan lupa ingatan.

Warga Kampung Loneng, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaluyu ini mengalami kecelakaan lalu lintas di Dubai, bahkan sebelum sempat bertemu majikannya di sana.

Suami Lesi Kulsum, Yanto Firmanullah (35) mengisahkan,  niat istrinya berangkat ke Dubai karena ingin mengubah perekonomoan keluarga.

Baca Juga: Berhasil Tangani Masuknya Pekerja Migran Indonesia, Pemprov Kepri Tuai Pujian dari Luhut

“Dengan niat mengubat perekonomian keluarga, Lesi tetap keukeuh berangkat ke Dubai melalui perusahaan jasa tenaga kerja di Jakarta. Sesampainya di Dubai, belum sempat bekerja sudah mengalami kecelakaan,” kata Yanto, dikutip dari ANTARA, Rabu (22/9/2021).

Yanto mengungkapkan,  kecelakaan yang membuat istrinya lumpuh terjadi saat mobil yang ditumpangi Lesi menghantam truk karena sopir mengantuk.

Akibat kejadian tersebut, istrinya menderita luka yang cukup parah sehingga harus menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Dubai. Dia bahkan sempat mengalami koma selama berbulan-bulan.

Singkat cerita, dokter di rumah sakit memvonis Lesi lumpuh dan hilang ingatan. Mendengar kabar tersebut, keluarga lantas meminta pihak perusahaan untuk memulangkan Lesi ke Cianjur.

Baca Juga: Pekerja Migran dan ABK Indonesia di Bahrain Mendapatkan Vaksin Covid-19 Jenis Sputnik V

Permintaan itu dikabulkan. Sesampainya di kampung halaman, keluarga berupaya untuk membawa Lesi berobat. Sayangnya, usaha tersebut belum mampu membuat perubahan pada kondisi Lesi.

“Sejak dua bulan yang lalu, istri saya dipulangkan dalam kondisi lumpuh dan tidak ingat apa-apa, kami sudah berupaya membawanya berobat, namun hingga saat ini belum ada perubahan. Untuk biaya ditanggung pihak perusahaan,” papar Yanto.

Nasib buruk rupanya tak berhenti sampai situ, biaya yang didapatkan keluarga untuk mengobati Lesi ternyata tidak cukup untuk membawa perempuan berusia 30 tahun ini untuk pergi ke rumah sakit dan ahli terapi.

Yanto berharap, pemerintah bisa memberikan bantuan agar istrinya bisa sembuh seperti sedia kala.

Baca Juga: Menaker Upayakan Buka Peluang Penempatan Pekerja Migran Indonesia di Masa Pandemi Covid-19

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharian Cianjur Ali Hildan mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha mencarikan bantuan melalui dinas sosial (Dinsos).

Ali menjelaskan keberangkatan Lesi sebagai pekerja mingan merupakan pemberangkatan ilegal sehingga tidak bisa mendapatkan asuransi.

“Pemberangkatannya nonprosedural, saat terjadi kecelakaan tidak bisa mendapatkan asuransi sehingga kami akan mengupayakan dari berbagai pihak termasuk dari dinas sosial di daerah hingga pusat,” tegasnya.




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x