BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Ketua Komisi Empat DPRD Kalimantan Selatan, Luthfi Saifuddin, menolak keras dan kecewa dengan adanya pembelajaran tatap muka bagi sekolah dasar di Kota Banjarmasin.
Rasa kecewa itu Luthfi Saifuddin lontarkan di saat puluhan himpunan mahasiswa Indonesia di Banjarmasin melakukan dialog terkait penanganan covid-19 di Kalimantan Selatan.
Baca Juga: PTM Dimulai, Siswa di Banjarmasin Kembali Belajar di Kelas
Menurutnya siswa siswi di sekolah dasar yang berada diusia 12 tahun ke bawah belum terjamin keamanannya terhadap bahaya covid-19 dan berpotensi rentan akan terpapar covid-19, sehingga Luthfi dengan tegas tidak ikut mempertanggungjawabkan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Siswa di bawah 12 tahun ini kan belum boleh mendapatkan vaksin, dan mereka pun rentan terpapar, justru ini hal yang sangat membahayakan, ” ujar Komisi IV DPRD Kalsel, Luthfi Saifuddin.
Baca Juga: Kantin Sekolah Tutup Saat PTM, Siswa Disarankan Bawa Makan dan Minum Sendiri
Kebijakan tersebut diakui Luthfi Saifuddin terkesan terburu-buru dan semestinya berfokus pada pemberian vaksinasi kepada masyarakat terutama peserta didik.
Luthfi menyebut kebijakan pembelajaran tatap muka seharusnya yang lebih dulu diperbolehkan adalah pendidikan di jenjang tingkat atas bukan di tingkat bawah apalagi peserta didik di umur 12 tahun ke bawah yang diakuinya rentan akan terpapar covid-19 lantaran belum diperbolehkan untuk divaksin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.