PAPUA, KOMPAS.TV - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah melakukan aksi teror terhadap warga sipil. Kali ini, teror tersebut terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Selain merusak sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah dan bank, KKB juga tak segan-segan melukai warga sipil.
Baca Juga: Dua Tenaga Kesehatan Hilang Usai KKB Bakar Puskesmas di Kiwirok, Diduga Kabur ke Perbukitan
Sebanyak empat tenaga kesehatan terdiri atas seorang dokter dan tiga suster menjadi korban penganiayaan KKB.
Pada akhirnya, empat korban tersebut memilih melompat ke jurang saat puskesmas tempat mereka bekerja diserang oleh sekitar 50 orang KKB Papua.
Namun, sebelum memutuskan melompat ke jurang, keempat tenaga kesehatan itu sempat dianiaya oleh KKB.
Menurut Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, dari 4 tenaga kesehatan yang melompat ke jurang, 2 di antaranya sudah ditemukan.
Baca Juga: Kronologi Baku Tembak antara TNI dan KKB Pimpinan Lamek Taplo selama 4 Jam, Prada Ansar Terluka
Kedua tenaga kesehatan yang ditemukan selamat itu adalah seorang dokter dan suster. Saat ditemukan kondisi dokter tersebut sudah mengalami patah tangan.
Namun demikian, patah tangan tersebut bukan karena jatuh setelah melompat ke jurang, melainkan karena dipukul pakai besi oleh KKB sebelum ia melompat.
Sementara seorang suster yang juga ditemukan selamat mengalami luka karena sempat ditikam pakai belati sebelum nekat terjun ke jurang.
Baca Juga: Sosok Lamek Taplo, Panglima Komando OPM yang Tembak TNI dan Bakar Puskesmas, Sekolah, hingga Bank
"Terus tadi pagi satu suster sudah ketemu, karena dia lompat ke jurang, dia ditikam pakai belati dari belakang," kata Cahyo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (14/9/2021).
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.