Kompas TV regional peristiwa

Ibu Bapak dan Anak 6 Tahun yang Tewas Tertimpa Tumpukan Baju Ternyata Tinggal Bersama di Gudang

Kompas.tv - 12 September 2021, 07:46 WIB
ibu-bapak-dan-anak-6-tahun-yang-tewas-tertimpa-tumpukan-baju-ternyata-tinggal-bersama-di-gudang
Ilustrasi garis polisi dalam penemuan mayat sebuah keluarga yang tewas tertimpa baju di Banjarmasin. (Sumber: ADYSTA PRAVITRARESTU/KOMPAS.com)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Gading Persada

BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Sebuah keluarga tewas akibat tertimpa tumpukan baju di gudang penyimpanan toko pakaian di Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Mereka pertama kali ditemukan pada Jumat (10/9/2021) sekitar pukul 22.00 Wita dalam kondisi sudah tak bernyawa. 

Identitas korban adalah AS (42) dan istrinya, SK (33) serta anaknya SF (6). Tiga orang  tersebut tertimpa plastik-plastik yang berisi pakaian. 

Saat penemuan mayat, kondisi tubuh korban sudah menguarkan bau busuk. Bahkan, sebagian jenazah sudah menghitam karena telah lewat beberapa hari sejak meninggal. 

Baca Juga: Satu Keluarga Tewas di Gudang Baju, Diduga Karena Tertimpa Tumpukan Baju

Seorang warga bernama Alay yang ikut mengevakusi jenazah mengatakan, dirinya dan warga lain mesti menyingkirkan banyak tumpukan plastik berisi pakaian telrebih dulu untuk mengangkat para korban. 

"Posisinya tertindih tumpukan plastik berisi pakaian," ujarnya, dilansir dari Tribun Banjarmasin

Gudang tempat keluarga itu tewas itu memang berisi banyak persediaan pakaian yang tersusun rapat hingga menumpuk di dindang dan menyentuh langit kamar. 

Warga sekitar bernama Ahmad mengatakan, rumah tersebut adalah milik H Kadir.

Selama ini AS dan istrinya dipercaya untuk tidur di gudang tersebut karena bekerja di toko pakaian di Pasar Sentra Antasari. 

"Rumah ini, selain ditempati keluarga itu, juga merupakan gudang baju. Tapi yang punya, tidak tinggal di sini," kata Ahmad, warga sekitar. 

Orang yang pertama kali menemukan para korban adalah anak pemilik gudang bernama Sari.

Ia mengaku mulai curiga setelah mendengar keterangan para pedagang di sekitar gudang itu. 

Menurut para pedagang lain, toko yang dijaga oleh AS dan istrinya tak buka selama dua hari.

Sari pun mendatangi gudang penyimpanan pakaian yang digunakan sebagai tempat tinggal keluarga itu.

"Waktu saya tiba di gudang, pintunya dalam keadaan terkunci. Apalagi setelah saya panggil, mereka juga tak ada respons," tutur Sari. 

Kemudian, Sari berusaha mengintip ke balik pintu gudang. Akan tetapi, ia  malah mencium bau tak sedap. Sebab itu, ia meminta warga untuk membantu mencongkel pintu gudang. 

Baca Juga: Pria Tewas Dihakimi Massa hingga Ditembak Dikira Curi Motor, Adik Korban: Mereka Sembarangan Menuduh

"Di situlah kami menemukan ketiganya tertimbun pakaian," ujar Sari. 

Sari langsung menghubungi petugas kepolisian. Tak lama, polisi datang untuk melakukan olah TKP.

"Untuk penyebab pastinya belum bisa kami ungkapkan. Kami masih melakukan penyelidikan," ujar Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi. 

Ika, adik AS menyebut, dirinya mengetahui meninggalnya sang kakak setelah mendapat kabar dari warga lain. 

Tadi pas di rumah, saya dikasih tahu kalau beliau meninggal dunia, langsung saja menyusul ke sini," kata Ika sambil terisak. 

Ia mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan sang kakak sekitar dua hari sebelum kabar duka ia terima. 

"Terakhir kali komunikasi itu dua hari yang lalu, kemarin dan hari ini saat mau dihubungi sudah tidak mengangkat," katanya.

Baca Juga: Dukung Terduga Korban Pelecehan Seksual KPI, Sherina Munaf: Harus Ditindak Bukan Dibungkam




Sumber : Tribunnews




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x