BANJARBARU, KOMPAS.TV - Banyaknya pasien covid 19 yang sedang menjalani isolasi mandiri, namun luput dari pengawasan tenaga kesehatan, mendapat perhatian Pemerintah Kota Banjarbaru.
Wali Kota Banjarbaru mengklaim banyak dari masyarakat yang terpapar covid-19, namun masih enggan melaporkan dirinya kepada instansi terkait untuk proses pendataan.
Baca Juga: Program Vaksinasi Massal, Kabupaten Banjar Siapkan 17.000 Dosis Vaksin Covid-19
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, mengaku kalau kondisi ini cukup menjadi penghambat Pemkot Banjarbaru untuk melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap pasien yang memang terinfeksi virus corona.
Mereka diketahui melakukan tes usap secara mandiri di luar fasilitas kesehatan milik pemkot.
Kemudian setelah hasilnya keluar dan dinyatakan positif, rata-rata dari mereka pun justru lebih memilih untuk melakukan isolasi secara mandiri.
Wali Kota Banjarbaru meminta kepada seluruh warga Kota Banjarbaru yang memiliki bergejala berat dan memiliki komorbid agar segera dirujuk ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat agar segera dapat ditangani.
“Masyarakat lebih banyak menggunakan antigen di luar jadi tahu positif atau negatif ini melakukan swab antigen di luar fasilitas kesehatan yang kita miliki, sehingga kami pemerintah daerah tidak bisa mendata atau orang tersebut tidak terdata mereka melakukan isoman,” ungkap Aditya Mufti Ariffin.
Baca Juga: Relawan Buat Minuman Rempah untuk Warga Isoman, Ramuan Herbal Bantu Sembuh dari Covid-19
Untuk pasien gejala ringan atau tanpa gejala, Pemkot Banjarbaru memperbolehkan mereka untuk menjalani isolasi mandiri.
Namun harus tetap melaporkan kepada pihak terkait agar mendapat pendampingan serta pemantauan dari tenaga kesehatan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.