PAPUA, KOMPAS.TV - Panglima Kodam XVIII Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Chantiasa menyatakan masih melakukan investigasi terkait penyerangan Pos Koramil Kisor, Kabupaten Mybrat, Papua Barat.
Ia menuturkan investigasi dilakukan untuk mengetahui pelakunya berasal dari kelompok mana.
"Nanti saya akan memberikan keterangan pers terkait insiden tersebut," kata Pangdam XVIII Kasuari Mayjen I Nyoman Chantiasa di Jayapura, Kamis (2/9/2021).
Penyerangan yang menyebabkan empat prajurit TNI meninggal itu terjadi Kamis dini hari sekitar pukul 03.00 WIT.
Menurut Chantiasa, penyerang diperkirakan berjumlah 50 orang.
Baca Juga: OTK Serang Posramil Kisor Papua Barat, Anggota TNI Gugur Bertambah Jadi 4 Orang
Akibat penyerangan tersebut, empat prajurit TNI-AD dilaporkan meninggal akibat luka-luka yang di deritanya.
Empat prajurit yang meninggal dalam insiden tersebut masing-masing: Serda Amrosius, Praka Dirham, Pratu Zul Ansari dan Lettu CHB Dirman.
Sementara, dua orang dilaporkan mengalami luka berat, yaitu: Sertu Juliano dan Pratu Ikbal.
Sebelumnya Lettu CHB Dirman yang menjabat Danramil Kisor dilaporkan hilang bersama Pratu Ikbal.
Ketika ditanya tentang situasi di Kisor, mantan Kasdam XVII Cenderawasih tersebut meminta waktu karena penyelidikan masih dilakukan.
Sebelumnya, dari keterangan tertulis yang diterima KOMPAS TV, Pelaksana Harian (PLH) Kasdim 1809 Kabupaten Maybrat, beserta 25 orang anggota Kodim Maybrat dan Koramil Ayamaru bersenjata lengkap telah diterjunkan ke Posramil Kisor.
Dilaporkan, pada pukul 05.00 WIT, PLH Kasdim Maybrat beserta 25 orang anggota berpakaian dinas lengkap senjata dan 8 personel Intel bergerak menuju Posramil Kisor.
Pukul 07.00 WIT, PLH Kasdim Maybrat beserta 25 orang anggota dan personel Intel gabungan sampai di TKP.
Sampai artikel ini ditulis, belum ada keterangan lebih lanjut soal para prajurit TNI yang gugur. Terakhir, KOMPAS TV menerima informasi bahwa anggota Posramil yang meninggal dunia itu sedang dievakuasi menuju ke Kodim 1809 Kabupaten Maybrat.
Baca Juga: 3 Anggota TNI Tewas Diserang Kelompok Separatis di Papua Barat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.