JAYAPURA, KOMPAS.TV – Masyarakat pemilik lahan menutup akses sejumlah arena PON ke-20 di Papua.
Penutupan ini lantaran pembangunan venue masih bermasalah sengketa tanah ulayat.
Hal ini membuat Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri dan Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triono turun tangan untuk menyelasaikan permasalahan tersebut.
Ada sembilan venue yang ditutup masyarakat.
Di antaranya Stadion Mandala, arena selam, gedung olahraga Toware, arena aqatic dan arena dayung.
Baca Juga: PON XX Papua Berkaca Pada Olimpiade Tokyo 2020
Masyarakat mengklaim Pemerintah Provinsi Papua belum menuntaskan pembayaran lahan ke warga sebagai pemilik hak ulayat.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyatakan permasalahan tersebut sudah dibicarakan oleh masyarkat pemilik lahan.
Menurut Mathius sudah ada kesepakatan dengan masyarakat untuk menyelesaikan masalah setelah PON XX dan saat pemerintah daerah melakukan perubahan anggaran.
“Terkait dengan persoalan tanah itu akan kita bicarakan kemudian hari pada saat perubahan tata keuangan pemerintah daerah,” ujar Mathius, Sabtu (21/8/2021).
Baca Juga: Jelang PON XX, Polda Papua Akan Uji Coba Pemberlakuan Ganjil-Genap Kendaraan
Mathius menambahkan masyarakat juga sepakat untuk tidak lagi menutup akses jalan menuju venue PON XX Papua.
Nantinya kepala daerah akan berkomunikasi kepada masyarakat terkait permintan yang diinginkan.
“Ini sudah dilaksanakan tinggal dieksekusi dari Bupati dan Wali Kota apabila ada persoalan dengan masyarakat,” ujar Mathius.
Pelaksanaan PON XX Papua ini akan berlangsung pada 2-15 Oktober mendatang.
Baca Juga: Kapolda Papua Turun Tangan Soal Sejumlah Venue PON Dipalang Warga, Ternyata Ini Gara-Garanya
Akan ada 37 cabang olahraga yang akan berlaga di empat klaster yakni, klaster Kota Jayapura. Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.