JEPARA, KOMPAS.TV - Pandemi tak menyurutkan semangat para perajin kayu di Karimunjawa. Meskipun omset sempat menurun tajam, namun perlahan mereka kembali bangkit dengan memanfaatkan kekayaan alam yang diolah dan dijual secara online.
Kerajinan kayu sudah lama menjadi andalan warga Pulau Karimunjawa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, selain pariwisata. Kerajinan kayu di Karimunjawa hanya mengandalkan tiga jenis kayu yang hanya tumbuh di Pulau Karimunjawa yakni kayu stigi, dewandaru dan kalimasada. Ketiga jenis kayu ini sering dijadikan aneka kerajinan tangan seperti pipa rokok, cincin, tasbih hingga tongkat komando.
Untuk membuat kerajinan tangan, kayu dipilih dan dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan. Kemudian diberi lubang dengan cara dibor. Terakhir kayu dibentuk dengan cara digerinda, lalu dihaluskan menggunakan amplas manual. Meski dikenal berkualitas, penjualan kerajinan kayu di Karimunjawa sempat menurun drastis, karena tempat wisata ditutup selama pandemi.
Namun dengan memanfaatkan penjualan secara online, usaha kerajinan kayu berhasil bangkit. Sang perajin mampu meraih omzet hingga lima juta rupiah setiap bulan.
“Alhamdulillah selama pandemi saya beralih ke online. Dulu masih online tapi sejak wisata Karimunjawa ditutup sementara ada korona saya beralih ke online. Tapi walaupun tidak begitu ramai sebelum korona namun alhamdulillah pesanan ramai dan lancar,” kata Dwi, perajin kayu.
Kerajinan tangan Karimunjawa ini dijual dengan harga beragam mulai dari Rp 3.000 hingga Rp150.000 tergantung jenis dan kesulitan pengerjaannya.
#kabupatenjepara #kerajinankayu #pulaukarimunjawa
Sumber : Kompas TV Jateng
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.