Kompas TV regional sosial

Akibat Pandemi Covid-19, 150 Anak di Yogyakarta Kehilangan Orangtua

Kompas.tv - 5 Agustus 2021, 09:08 WIB
akibat-pandemi-covid-19-150-anak-di-yogyakarta-kehilangan-orangtua
Ilustrasi anak yang keluarganya menjadi korban pandemi Covid-19. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Iman Firdaus

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Tak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 telah merenggut anggota keluarga tercinta,  contohnya orangtua.

Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sedikitnya ada 150 anak yang kehilangan orangtua selama pandemi ini.

Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi mengatakan bahwa data tersebut sudah disesuaikan by name by addreess.

"Statusnya itu orangtua terpapar Covid-19 dan meninggal. Ada yang yatim piatu, ada yang salah satu," kata Erlina, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/8/2021).

Baca Juga: Perpanjangan PPKM, Yogyakarta Fokus Turunkan Moblitas Masyarakat di Pemukiman

Karena pendataan masih berlangsung, Erlina menjelaskan, maka jumlahnya pun kemungkinan akan terus bertambah.

Pendataan, higga saat ini, masih dilakukan oleh petugas DP3AP2 DIY di tingkat kabupaten dan kota terhadap anak-anak kehilangan orangtua karena Covid-19.

Menurut data sementara, Kabupaten Bantul dan Sleman menjadi daerah dengan jumlah anak yang kehilangan orangtua karena Covid-19 paling banyak.

Erlina menceritakan, baru-baru ini ada anak kembar di Bantul yang kehilangan kedua orangtua, kakak, dan neneknya.

Baca Juga: Bulan Agustus, BMKG Minta Warga Yogyakarta Lakukan Persiapan Ini: Mulai Puncak Kemarau

"Ada juga di Pendowoharjo, Bantul, anak kembar dalam lima hari kehilangan kedua orangtuanya, kakaknya, neneknya. Sekitar seminggu lalu," ungkapnya.

Erlina pun menuturkan, anak-anak yang kehilangan orangtua selama wabah virus corona akan mendapat bantuan dari Pemerintah DIY.

Keberadaan anak-anak itu juga bakal diawasi agar tidak menjadi korban perdagangan manusia atau pola asuh yang tidak baik.




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x