LAMPUNG, KOMPAS.TV – Pengrajin batik tulis di Lampung lakukan sejumlah strategi dan inovasi demi bangkit di tengah pandemi yang melanda.
Hampir seluruh bagian sektor terdampak pandemi, tak terkecuali UMKM (Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Namun, menyerah bukanlah alasan. Melakoni sejumlah strategi dan inovasi agar dapat menembus pasaran terus dilakukan.
Salah satunya sentra pengrajin As-Syafa Batik Tulis Lampung yang berada di Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung.
Usaha yang baru dirintis sejak 2019, terbukti masih bisa tetap produktif di tengah sulitnya ekonomi di masa pandemi covid 19 saat ini.
Bahkan dari ketujuh perajin batik yang ia kerjakan, tak satupun diantaranya ada yang harus dirumahkan.
Sulastri, sebagai pembina batik tulis khas lampung memiliki strategi agar produksinya tetap berjalan. ia menggunakan pewarna alami yang diambil dari beberapa jenis kayu dan buah, serta memadukanya dengan motif budaya lampung. Selain itu, ia bersama perajinnya selalu menyesuaikan dengan permintaan pasar.
Lastri juga menambahkan, menjaga kualitas batik serta menjaga kepercayaan pembeli, merupakan kunci untuk langgengnya suatu usaha.
Dalam memasarkan batiknya lastri memanfaatkan lokapasar atau marketplace yang biasa dijual perlembar kain dengan kisaran harga tiga ratus ribu hingga jutaan rupiah bergantung dari motif dan kerumitan pembuatan.
Dalam sebulan, ia bersama perajinnya mampu memproduksi 80 lembar kain batik dengan pewarna alami.
#batiktulislampung #umkmbangkit #strategiumkmditengahpandemi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.