YOGYAKARTA, KOMPASTV - Setidaknya ada sepuluh toko di kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta yang saat ini siap dijual oleh pemiliknya. Para pemilik toko ini terpaksa melepas toko yang selama ini sebagai sumber pendapatan karena tidak kuat lagi menanggung biaya operasional selama PPKM Darurat dan PPKM Level.
Keputusan menjual toko ini terpaksa dilakukan karena pemilik mengaku tak mampu lagi menanggung biaya pajak dan gaji karyawan, karena selama PPKM nyaris tidak ada lagi pemasukan. Seluruh lapak di Malioboro sempat ditutup total selama PPKM Darurat dan PPKM Level 4. Lapak usaha baru dibuka pada Selasa (27/07/2021), setelah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan surat keputusan yang memperbolehkan kegiatan ekonomi kembali dilakukan di kawasan Malioboro.
KRT Karyanto Purbo Husodo, yang menjadi Koordinator Perkumpulan Pengusaha Malioboro (PPM) mengatakan, para pelaku usaha sangat berat karena sudah hampir satu bulan toko nyaris tak beroperasi, sehingga tidak ada pemasukan. "Padahal kan tetap harus membayar PBB, pajak penghasilan, bayar listrik, bayar air minum dan bayar gaji pegawai", ujarnya.
Jumlah pegawai sendiri dipertokoan sepanjang Malioboro jumlahnya mencapai 9.850 orang, sedangkan jumlah anggota PPM ada 130 lebih. Menurut data PPM setidaknya ada 10 toko di sepanjang jalan Malioboro yang akan dijual oleh pemiliknya. Kebanyakan lapak usaha yang tak sanggup bertahan adalah toko pakaian, sepatu dan souvenir khas yogyakarta.
#dampakppkm #ppkmdarurat #ppkmlevel
.
michael aryawan/ kompas tv/ yogyakarta//
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.