POSO, KOMPAS.TV - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura meminta kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora untuk menyerah. Ia juga mengatakan akan menjamin keselamatan mereka, bila mau menyerahkan diri.
Rusdi Mastura melontarkan janji itu setelah menghadiri pertemuan dengan Penanggung Jawab Kebijakan Operasi (PJKO) Satuan Tugas Madago Raya, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso dan Wakil PJKO, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf.
Sejumlah perwira utama Satgas dan Bupati Poso Verna Inkiriwang juga ikut hadir dalam pertemuan di Markas Komando Taktis, Desa Tokorondo, Poso Pesisir.
Baca Juga: Gegana: Bom Lontong Milik Terduga Teroris MIT Bisa Mematikan di Radius 30 Meter
Pertemuan itu membahas soal operasionalisasi Satgas Madago Raya dalam memburu anggota MIT.
Rusdi menyebut, jaminan keamanan itu berlaku, bila anggota kelompok MIT menyerahkan diri saat dirinya masih menjabat sebagai gubernur.
“Selama saya menjadi gubernur, bila mereka itu mau keluar hutan, turun menyerah, saya yang akan tanggung jawab. Saya menjadi jaminan keamanan buat mereka. Mereka tidak akan diapa-apakan oleh aparat keamanan,” ujar Rusdi dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/7/2021).
Ia pun meminta Ali Kalora dan kelompoknya untuk berpikir jernih dan menyadari kekeliruan mereka. Sebab itu, ia meminta kelompok itu keluar hutan dan turun menyerahkan diri.
Lebih lanjut, Rusdi mengatakan, dirinya sebagai bagian dari pemerintah bekerja untuk kepentingan masyarakat.
“Jangan melawan pemerintah, karena kami ini bekerja untuk kemaslahatan rakyat,” kata Rusdi.
Menurut Rusdi, cara kekerasan kelompok MIT itu juga tak sesuai dengan praktik agama yang mereka yakini.
Baca Juga: Satu Anggota Kelompok Teroris MIT Tewas Saat Kontak Senjata dengan Satgas Madago Raya
Saat ini, Satgas Madago Raya terus mengejar anggota kelompok teroris MIT dalam daftar pencarian orang (DPO). TNI-Polri sudah memetakan daerah persembunyian para buron MIT itu.
Pada 17 Juli, Satgas Madago Raya menyebut buron teroris MIT Poso tersisa enam orang.
“Kami minta keenam DPO ini menyerahkan diri agar diproses secara hukum,” ujar Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono, Sabtu (17/7/2021).
Sebelumnya, dua orang anggota MIT tewas dalam kontak tembak pada Minggu (11/7/2021). Lalu, satu anggota MIT lainnya tewas dalam kontak tembak pada Sabtu (17/7/2021).
Bronto Budiyono mengungkapkan, para buron itu berada di wilayah Pegunungan Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.
Baca Juga: Guru Ditangkap Seusai Ancam Menembak Muridnya, Didakwa Usaha Terorisme
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.