YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pengembangan RS lapangan Covid-19 di Bantul dimulai dengan cara membebaskan lahan sebelah timur RS Bambanglipuro seluas 2.200 meter persegi.
"Pembebasan lahan menggunakan dana APBD," ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, Rabu (28/7/2021).
Nilai anggaran pembebasan lahan sebesar Rp 2,5 miliar pada 2020.
Baca Juga: Dinkes Bantul Siapkan Dua Rumah Sakit Khusus Persalinan Ibu Hamil Positif Covid-19, Mana Saja?
Namun, ia tidak menampik belum adanya anggaran untuk pembangunan fisik RS lapangan Covid-19 dari semula gedung bekas Puskesmas Bambanglipuro. Sebab, anggaran tahun ini masih diperuntukkan bagi penanganan pandemi.
RS lapangan Covid-19 di Bantul dipergunakan untuk isolasi pasien bergejala ringan dan sedang. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga
sudah membantu sehingga jumlah tempat tidur pasien bertambah.
Semula, terdapat 50 tepat tidur di RS lapangan Covid-19 Bantul dan Kementerian PUPR menambah 33 tempat tidur, sehingga total 83 tempat tidur. Termasuk, akan ada
instalasi HCU.
Baca Juga: Warga Bantul Meninggal Dunia di Kursi Tunggu saat Antre di RSUP dr Sarjito Yogyakarta
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengungkapkan sebenarnya pemerintah daerah berencana mengembangkan rumah sakit ini menjadi RS tipe D. Namun, selama pandemi digunakan sebagai RS lapangan Covid-19.
Per 27 Juli 2021, jumlah kasus positif Covid-19 di Bantul sebanyak 39.329 orang, terdiri dari 25.553 orang dinyatakan sembuh dan kasus meninggal 902 orang, sehingga
kasus aktif Covid-19 di Bantul sebanyak 12.874 orang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.