JAKARTA, KOMPAS.TV - Jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, terus mengalami penurunan seiring dengan menurunannya kasus harian di Jakarta.
Berdasarkan data pada Senin (26/7/2021) pukul 08.00 WIB, ada 3.929 pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet.
Pasien berkurang sebanyak 316 orang, sebelumnya berjumlah 4.245 pada Minggu (25/7).
"Jumlahnya berkurang 316 orang, semula 4.245 jadi 3.929," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian, Senin.
Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Ini Catatan Evaluasi Satgas Covid-19
Jumlah pasien tersebut merupakan seluruh pasien yang dirawat di empat tower RS Wisma Atlet Kemayoran, yakni tower 4, 5, 6 dan 7.
Keempat tower tersebut diperuntukkan bagi pasien bergejala sedang hingga berat.
Sementara itu, bagi pasien yang mengalami gejala ringan atau tanpa gejala menjalani perawatan di RSDC Rusun Nagrak serta RSDC Pasar Rumput.
Tercatat pada pagi ini, sejumlah 282 pasien dirawat di tower 1, 2 dan 3 Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan kemarin.
"Jumlah pasien rawat inap di Rusun Nagrak berkurang 135 orang dibanding kemarin," kata Aris.
Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Penyebab Banyak Pasien Covid-19 Isoman yang Meninggal Dunia
Sementara itu sebanyak 143 pasien menjalani rawat inap di RSDC Pasar Rumput. Angka ini sama dan tidak berubah dari hari Minggu kemarin.
Diketahui, terjadi penurunan jumlah kasus harian Covid-19 selama beberapa hari belakangan di wilayah DKI Jakarta.
Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan terjadi penurunan pada tren positivity rate Covid-19 di Jakarta selama beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, positivity rate sempat menyentuh angka 43 persen pada 13 Juli lalu, lalu menurun pada angka 24 persen pada 24 Juli.
Anies mengklaim, jumlah testing di Jakarta justru semakin tinggi. Ia mengatakan, testing Covid-19 di Jakarta sudah 30 kali lebih tinggi dari standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Jadi ada tren positivity rate yang menurun, di sisi lain testing kita di Jakarta itu selalu tinggi yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan. Kita harus 15 kali lebih tinggi daripada standar WHO dan Jakarta sudah di atas itu, bahkan beberapa kali kita di atas 30 kali standar WHO," ucapnya.
Baca Juga: Kabar Baik, Keterisian Tempat Tidur RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Turun dari 90 Jadi 77 Persen
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.