KOMPAS.TV - Sebelas jam terapung di laut, korban kapal tenggelam berhasil selamat seusai ditolong oleh kapal nelayan lain.
Saat melapor ke posko SAR, ia mengaku trauma dengan kejadian tersebut.
Nikolaus dan sepupunya Egi yang menjadi korban kapal nelayan yang tenggelam berhasil selamat setelah 11 jam mengapung di Perairan Muara Jungkat didekat Pulau Dato.
Saat melapor ke posko SAR, Nikolaus bercerita bahwa di malam kejadian, ia melihat ombak tinggi dan angin kencang.
Ia bersama kepala kamar mesin membangunkan rekan yang lain dan menggunakan pelampung.
Sebelum kapal terbalik, ia melihat dari 10 orang termasuk ABK, dua rekannya tidak menggunakan pelampung dan diketahui meninggal dunia.
Saat pagi, ia bersama sepupunya berpegangan tangan dan melihat kapal nelayan lain yang melintas.
Tim SAR kembali menemukan kapal yang tenggelam akibat diterjang ombak besar di Perairan Kalimantan Barat.
Badan kapal ini ditemukan Tim SAR di perairan sekitar Pulau Lumukutan, Kalimantan Barat, kemarin.
Badan kapal nelayan yang terbalik akibat diterjang ombak besar ditemukan Tim SAR gabungan di perairan sekitar Pulau Lumukutan, Kalimantan Barat, kemarin.
Berdasarkan manives, kapal nelayan yang ditemukan ini mengangkut tiga orang termasuk nakhoda.
Jumlah korban yang masih dicari ada 42 orang, 15 di antaranya ditemukan meninggal dunia, dan nelayan yang selamat 77 orang.
Sebelumnya pesawat tipe CN 235 milik Angkatan Laut diterbangkan ke wilayah Kabupaten Mempawah, Sambas, Kubu Raya dan Kabupaten Bengkayang untuk mencari kapal yang tenggelam di Perairan Bengkayang, Kalimantan Barat.
Selain pesawat CN 235, TNI Angkatan Laut juga mengoperasikan pesawat jenis Cassa, sedangkan helikopter milik Polairud Polda Kalimantan Barat, melengkapi tiga armada pencarian dari udara.
Keluarga korban bisa melapor langsung dengan membawa identitas atau barang yang berhubungan dengan korban guna memudahkan petugas identifikasi jenazah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.