JAKARTA, KOMPAS.TV - Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta justru mengalami peningkatan selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sejak 3 Juli 2021 lalu.
"Jadi ada peningkatan mobilitas di Jakarta walaupun pada masa PPKM darurat. Di awal (pemberlakuan PPKM Darurat) sempat bagus, di akhir-akhir meningkat," ujar Sambodo kepada wartawan, Rabu (14/7/2021).
Sambodo menjelaskan, peningkatan mobilitas masyarakat selama masa PPKM darurat ditunjukkan melalui hasil evaluasi Google Mobility, Facebook Mobility maupun dari inden cahaya malam.
Pada Minggu (10/7/2021), mobilitas masyarakat hanya turun 20 persen dari hari sebelumnya, Sabtu, yang mencapai 30 persen.
Baca Juga: PPKM Darurat, Tol Trans Jawa akan Ditutup Mulai 16-22 Juli 2021
"Ini ternyata di Jakarta kemarin mobilitasnya meningkat. Padahal di PPKM ini penurunan mobilitasnya harus di atas 30 hingga 50 persen," ucap Sambodo.
Padahal, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sudah melakukan penyekatan pada 63 titik ruas jalan sepanjang PPKM darurat diberlakukan.
Rinciannya yakni, 28 di antaranya ialah batas kota dan jalan tol, 21 titik di jalan yang rawan pelanggaran protokol kesehatan, dan 14 pengendalian mobilitas yang diawasi dengan patroli.
Lokasi penyekatan kemudian ditambah sebanyak 12 titik sehingga total menjadi 75 titik.
Lalu, memasuki hari ke-12 PPKM darurat, Polda Metro Jaya menambah titik penyekatan sehingga total berjumlah 100 titik dan tersebar di Jakarta dan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Rabu (14/7/2021).
“Tingkat kesadaran masyarakat dan pimpinan perusahaan masih kurang. Jadi kali ini kami akan lebih tegas dengan beberapa ruas kami akan lakukan penyekatan, dari 63 titik ada penambahan 100 titik,” kata Yusri.
Baca Juga: Sepekan PPKM Darurat, Ada 318.779 Kendaraan Diminta Putar Balik pada 11 Titik Perbatasan Jakarta
Yusri turut mengatakan, di awal PPKM darurat, mobilitas masyarakat sempat turun hingga 50 persen. Namun belakangan, lanjut Kombes Yusri Yunus, mobilitas masyarakat kembali mengalami kenaikan.
“Sempat terjadi penurunan sampai 50 persen, tapi sekarang ada kenaikan. Ada upaya dari masyarakat untuk lewat jalan tikus,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.