MAROS, KOMPAS.TV - Menjawab kelangkaan pupuk, warga dusun rammang –rammang, desa salenrang, maros, memanfaatkan kotoran kelelawar menjadi pupuk organik. Selain menyuburkan tanaman padi, penggunaan pupuk organik juda dapat menghasilkan beras kualitas baik.
Pupuk organik guano dipilih warga untuk menjawab kelangkaan pupuk saat musim tanam tiba. Pupuk organik guano berbahan baku utama dari kotoran kelelawar yang dapat di temukan di goa kawasan gunung karst rammang-rammang. Untuk memperoleh bahan baku utama, warga menggunakan perahu dan berjalan kaki menuju kaki gunung karst.
Sebelum diaplikasikan, bahan baku yan terkumpul dicampur dengan bahan alami lainnya yang telah difermentasi menggunakan gula merah. Sementara campuran pestisida alami dibuat dari jahe dan bawang putih yang disimpan dalam wadah selama tujuh hari. Setelah proses pencampuran merata, pupuk organik guano didiamkan kedalam wadah khusus selama dua hari untuk proses fermentasi lanjutan, sebelum digunakan.
Setahun terakhir, warga dusung rammang rammang, memanfaatkan pupuk organik guano untuk tanaman padi miliknya. Dengan pupuk ini, tanaman padi menghasilkan warna lebih mencolok, dan bulir padi lebih banyak serta daun yang lebih lebar.
Pupuk organik guano di produksi warga desa salenrang secara terbatas, lantaran bahan baku utamanya hanya didapat dijumpai di goa kawasan karst. Dalam satu karung pupuk organik guano dengan berat 25 kilo gram, di jual dengan harga 50 ribu rupiah, dan 10 ribu rupiah per 5 liter.
#PUPUKORGANIK
#KELELAWAR
#PERTANIAN
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.