MALANG, KOMPAS.TV – Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) di Kota Malang, Jawa Timur, menjadi ruang isolasi tambahan bagi pasien Covid-19 kategori tanpa gejala.
Pemanfaatan alih fungsi rusunawa berlantai tiga tersebut diputuskan pada Selasa (29/6/2021), seusai Wali Kota Malang Sutiaji mengecek kesiapan rusunawa tersebut bersama Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani.
”Semalam saya berkontak dengan Pak Rektor UB dan disambut baik. Pagi tadi diputuskan bahwa rusunawa ini bisa digunakan untuk isolasi Covid-19,” kata Wali Kota Malang Sutiaji, seperti dikutip dari berita Kompastv.
Usai meninjau lokasi, Sutiaji menerangkan bahwa kondisi rusunawa tersebut sudah siap digunakan mengisolasi pasien Covid-19 kategori tanpa gejala. Kapasitas asrama putri tersebut sebanyak 56 kamar, dengan setiap ruang rata-rata ada empat tempat tidur.
Di setiap kamar juga sudah terdapat kamar mandi. Diperkirakan asrama tersebut akan menambah sekitar 200 tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19.
Baca Juga: Kamar RS Rujukan Covid Penuh, Pemkot Siapkan Safe House Baru Kapasitas 200 Bed
”Meski Kota Malang sudah memiliki rencana tambahan untuk mengantisipasi lonjakan pasien, mari kita bersama-sama berupaya agar jangan sampai nantinya benar-benar kehabisan tempat tidur karena pasien membeludak. Mari disiplin dengan ketat menerapkan protokol kesehatan, menerapkan 6M, agar kita dan keluarga terhindar dari Covid-19,” kata Sutiaji.
Terkait tenaga medis yang akan ditempatkan di sana, Sutiaji akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan kampus UB. Bahkan, jika dibutuhkan, Pemkot Malang akan melakukan rekrutmen tenaga sukarelawan dan tenaga medis.
Kemanusiaan
”Nanti yang akan ditampung di sini juga bukan hanya warga Kota Malang. Kita tidak lagi bicara kewilayahan. Kita bicara kemanusiaan dan kepentingan semua. Jadi, nanti jika ada saudara dari Kabupaten Malang lebih dekat di sini untuk isolasi, silakan saja,” tuturnya.
Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani mengatakan, pihaknya menyediakan rusunawa mahasiswa untuk penanganan Covid-19 demi alasan kemanusiaan.
”Ini tentang kemanusiaan. (Selasa) Subuh tadi kami rapat dan diputuskan bahwa kami siap. Langsung tadi diperiksa kondisi air dan rencana penerimaan pasien. Kita semua harus bekerja sama untuk mengatasi Covid-19,” ujar Nuhfil, dikutip dari laman Kompas.id.
Selama ini, asrama tersebut dihuni mahasiswa putri. Namun, karena hampir seluruh penghuninya pulang kampung selama pandemi, rusunawa itu cenderung kosong. Adapun beberapa mahasiswa yang masih ada dipindahkan ke rusunawa di Jalan Veteran yang lebih dekat ke kampus UB.
Diketahui, kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19 di Kota Malang saat ini terus menipis. Tingkat hunian di Rumah Sakit Darurat RS Lapangan Ijen Boulevard per Selasa (29/6/2021) sudah mencapai 92 persen dari kapasitas 316 tempat tidur. Kapasitas itu pun telah ditambah dari sebelumnya hanya 306 tempat tidur.
Hingga saat ini, Kota Malang merupakan wilayah berstatus oranye atau daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19. Hingga Selasa (29/6/2021), jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang mencapai 7.051 kasus, dengan kasus aktif sebanyak 190 kasus, 662 meninggal, dan 6.199 sembuh
Baca Juga: Usai Hajatan, 56 Orang Dilaporkan Positif Covid-19 di Kabupaten Malang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.