JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan postingan melalui akun media sosialnya. Ia mengatakan bahwa jumlah kematian akibat Covid-19 bukan hanya sekadar angka. Tapi banyak duka di sana.
Hal tersebut disampaikan Anies usai meninjau tempat pemakaman jenazah pasien kasus Covid-19 di Rorotan, Cilincing Jakarta Utara.
"Ingatlah, bahwa setiap angka itu adalah satu kisah duka tak terkira," kata Anies melalui keterangan tertulis, yang dilihat Kamis (25/6/2021).
Masih dalam keterangan sama, Anies menceritakan kisah seorang ibu yang ditinggal suaminya, yang terus menangis di atas pusara sang suami.
"Air mata tak berhenti mengalir. Usapan demi usapan tak membuat wajahnya kering. Ia berjongkok di sisi kiri gundukan tanah kuburan yang masih basah. Jenazah suaminya yang berusia 54 tahun baru saja dikuburkan. Ibu itu tak berhenti bertutur atas kehilangannya," kata Anies.
Anies mengatakan, kalimat yang diungkapkan oleh keluarga korban terhenti oleh tangis. Seluruhnya berduka, menunduk menatap nanar gundukan tanah, makam orang yang mereka sayang.
Baca Juga: Anies dan Pangdam Jaya Cek Persiapan Rusun Nagrak, Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala
Ada juga lelaki paruh baya yang duduk sendiri di samping gundukan tanah. Nanar menatap wajah Anies karena baru beberapa menit lalu istrinya masuk ke dalam liang lahat.
"Seorang bapak berdiri memandang satu kuburan yg juga masih basah. 'Istri saya, Pak. Minggu lalu masih sehat. Cuma sakit perut terus drop, Pak. Kena Covid', begitu katanya. Mata kami bertatapan. Tak perlu kata-kata. Hening dan mata basah itu sudah cukup pesannya. Duka itu tak terkira dalamnya," cerita Anies.
Ada lagi kisah orang dari Bandung, yang mengantarkan sang ayah ke peristirahatan terakhir, yang tak pernah diduga adalah tempat peristirahatan ratusan orang yang terpapar covid-19.
“Saya dari Bandung, Pak. Ini Bapak saya. Minggu lalu masih sehat. Sekarang semua hilang, Pak,” jelasnya dalam kalimat yang tersendat-sendat," kata Anies menirukan laki-laki tersebut.
Baca Juga: Anies Minta Tambah Titik Pembatasan Mobilitas, Begini Tanggapan Dirlantas Polda Metro
Malihat kondisi itu, Anies mengajak semua untuk melihat kenyataan ini dengan bijak, bahwa kematian akibat Covid-19 bukanlah angka statistik.
Fakta ini tidak bisa terelakkan, ratusan jasad bersama peti-peti khusus jenazah pasien Covid-19 terkubur di sana.
Dia meminta semua orang berusaha untuk tidak terpapar Covid-19 dan bisa mengurangi angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta.
Rabu kemarin, kata Anies, merupakan rekor pemakaman dengan protokol Covid-19 tertinggi selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Ada 180 jenazah yang dikuburkan dalam sehari di lahan Rorotan ukuran 3 Hektare.
"Batas usia ada di tangan Allah SWT, tugas manusia adalah ikhtiar. Sama-sama kita hindari kegiatan berpotensi penularan. Kita datangi tempat vaksinasi sebagai ikhtiar keselamatan. Hindari risiko, songsong ikhtiar keselamatan," pungkas Anies.
Baca Juga: Kepgub Terbaru Anies Terkait Pengetatan PPKM Mikro: Mall-Restoran Tutup Pukul 20.00, Kapasitas 25%
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.