JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengatakan mubazir jika beton yang sudah dipasang sepanjang jalur Sudirman-Thamrin kembali dibongkor.
Jalur sepeda permanen yang telah menelan dana 28 miliar, kata Djoko, eman-eman kalau dibongkar lagi.
Djoko sendiri menyesalkan isu pembongkaran jalur sepeda permanen di Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Ia menganggap jalur sepeda terproteksi itu sangat berguna bagi warga yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.
Terlebih bagi warga yang bekerja di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. "Dengan jalur sepeda yang terlindungi, akan menjamin keselamatan pesepeda," katanya dilansir dari Kompas.com, Kamis (17/6/2021).
Baca Juga: Pemprov DKI Belum Bisa Penuhi Rekomendasi Kapolri agar Jalur Sepeda di Sudirman-Thamrin Dibongkar
Kata Djoko, dalih usul pembongkaran itu hanya karena keluhan pengguna road bike. Ia menyadari banyak keluhan dari pesepeda tipe road bike. Selama ini, banyak dari mereka enggan menggunakan jalur itu karena dinilai terlalu kecil.
Kendati begitu, Djoko menilai hal itu harusnya tak menjadi alasan untuk membongkar jalur sepeda yang sudah dibangun dengan dana tak sedikit.
"Sebaiknya tidak dibongkar hanya karena road bike dapat halangan," katanya.
Dari itu, Djoko menyarankan pesepeda road bike tidak lagi menggunakan jalur Sudirman-Thamrin jika keberatan menggunakan jalur sepeda permanen.
Kata dia, harus ada jalur khusus yang tak bercampur dengan kendaraan bermotor agar pesepeda road bike bisa berolahraga dengan aman dan nyaman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.