SEMARANG, KOMPAS.TV - Ruang instalasi gawat darurat (IGD) di RSUD KRMT Wongsonegoro yang biasanya hanya terdapat satu hingga dua pasien, dalam satu minggu terakhir mulai mengalami peningkatan. Sebanyak 25 pasien yang mengeluhkan gejala sesak nafas serta demam terpaksa menjalani perawatan di ruang instalasi gawat darurat dengan kondisi ruangan seadanya, karena 8 ruang isolasi di dua gedung yang sudah disiapkan sudah dipenuhi oleh pasien dengan keluhan yang sama.
Wakil Direktur Umum RSUD KRMT Wongsonegoro mengaku, lonjakan pasien mulai terjadi pada usai libur lebaran hingga saat ini. Tercatat ada 308 pasien yang dilakukan perawatan di ruang ICU, dan masih ada 25 pasien yang masih menunggu di ruang IGD dengan kondisi demam serta sesak nafas. Lonjakan pasien yang terjadi di RSUD KRMT Wongsonegoro, karena adanya pasien yang datang tanpa melalui rujukan dari Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan yang langsung menuju ke ruangan IGD untuk dilakukan perawatan.
==sb : eko krisnarto / wakil direktur umum rsud krmt wongsonegoro kota semarang
“ Di IGD masih ada 25 pasien dari Kota Semarang dan luar Kota Semarang yang menunggu untuk bisa masuk ke ruang isolasi rawat inap. kebanyakan pasien dari luar Kota Semarang datang sendiri tidak lewat rujukan, namun juga ada pasien yang datang lewat rujukan terutama pasien yang membutuhkan ruang ICU,” kata Eko krisnarto, Wakil Direktur Vmum RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang.
Hingga selasa 15 juni 2021, RSUD KRMT Wongsonegoro menangani 177 pasien dari Kota Semarang dan 200 lebih pasien dari luar Kota Semarang.
#Covid19 #RsudWongsonegoroSemarang #IGD #ICU
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.